Selain itu ada juga pertemuan dengan institusi Norwegia yaitu NORAD dan NORWEP untuk mengeksplorasi kerja sama antara lain peningkatan kapasitas sumber daya manusia di bidang energi terbarukan. Disinggung pula soal NORFUND dalam rangka rencana investasi energi terbarukan Indonesia.
NORFUND adalah badan pemerintah Norwegia untuk investasi di negara berkembang yang ditunjuk sebagai institusi penyalur dana ke JETP Indonesia.
Dalam rangkaian kunjungan, delegasi Indonesia juga meninjau pengelolaan sampah ke energi di Haraldrud guna melihat efektivitas ekonomi sirkular yang telah berjalan di Oslo. Dalam kesempatan itu Pemda Sumedang juga telah bertemu dengan Departemen Iklim Pemerintah Kota Oslo untuk diskusi mengenai tata kota dan pembangunan daerah yang berfokus kepada lingkungan hidup dan kesejahteraan sosial.
Indonesia dan Norwegia diketahui telah memiliki Forum Konsultasi Bilateral Energi (FKBE) sebagai wadah diskusi di bidang energi terbarukan. Dalam forum ini titik beratnya adalah teknologi dan pengalaman Norwegia dengan potensi Indonesia. FKBE ke 9 Indonesia dan Norwegia dipimpin Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dengan Menteri Perminyakan dan Energi Norwegia, Terje Asland yang sudah diadakan pada Juni tahun lalu di Oslo. Kerja sama energi terbarukan disebut kini merupakan salah satu pilar utama dalam hubungan Indonesia dan Norwegia.
Sementara sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat menagih komitmen negara-negara maju dalam transisi energi. Hal itu juga disampaikan Jokowi dalam pertemuan G-20 tahun ini di India.
Jokowi mengungkapkan bahwa saat ini negara-negara berkembang membutuhkan bantuan dalam bidang teknologi dan investasi hijau untuk mempercepat penurunan emisi di dunia.
“Komitmen pendanaan negara maju masih sebatas retorika dan di atas kertas, baik itu pendanaan climate US$ 100 miliar per tahun, maupun fasilitas pendanaan loss dan damage,” kata Presiden Jokowi pada Sabtu (9/9/2023) dikutip dari laman Setkab.
(ezr)