Maxwell Adler-Bloomberg News
Bloomberg, Pengalaman soal pengangkutan logistik perang, kali ini untuk konflik Israel-Hamas akhirnya dialami David Malka. Dia merupakan pebisnis ventura mata uang kripto yang berbasis di Puerto Rico.
Malka kini harus terlibat untuk pengangkutan zona perang usai konflik Israel dan Hamas pecah pekan lalu. Seminggu setelah konflik dimulai, Malka berada di Bandara Internasional Los Angeles memuat perbekalan yang diperuntukkan bagi warga sipil Israel ke dalam pesawat sewaan tujuan Tel Aviv. Logistik untuk tentara juga diangkut.
Memang, Israel telah memanggil hingga 360.000 tentara cadangan menjelang invasi darat ke Gaza untuk memusnahkan Hamas. Dinas wajib militer diterapkan di Israel dan dilakukan oleh sebagian besar warga ketika berusia 18 tahun. Oleh karena itu setelah wajib militer, personel IDF yakni komponen tentara cadangan sewaktu-waktu ketika terjadi darurat nasional bisa dipanggil kembali untuk bertugas. Mereka bisa berusia 40 tahun bahkan lebih.
Sejak awal konflik meletus, maskapai penerbangan komersil termasuk Delta Air Lines Inc. dan American Airlines Group Inc. membatalkan penerbangan masuk dan keluar Tel Aviv. Di lokasi ini terdapat bandara internasional terbesar Israel.
Belum lama ini pemerintah AS menawarkan penerbangan carter untuk mengangkut warga Amerika keluar dari Israel dan telah mengirimkan kelompok kapal induk ke wilayah tersebut. Namun disebutkan belum terealisasi sepenuhnya. AS juga telah mengeluarkan peringatan perjalanan agar warganya tidak pergi ke Israel dan Tepi Barat.
Kondisi ini yang membuat ribuan tentara cadangan Israel yang menetap di luar negeri mencari bantuan agar bisa terbang ke Tel Aviv dan peluang ini yang dimanfaatkan Malka. Pengusaha itu bersama dengan rekannya bernama Jordan Fried, seorang investor kripto dan pendiri organisasi nirlaba bernama Ukraine Friends memenuhi permintaan angkutan. Ukraine Friends sendiri disebut memberikan bantuan penting bagi warga Ukraina yang terkena dampak invasi Rusia.
Terkait logistik Israel, Fried menyiapkan $1 juta untuk menyewa Airbus A330-200 yang mengangkut lebih dari 150 Pasukan Pertahanan Israel tentara cadangan.
Keduanya memberikan $1,5 juta lagi untuk membayar perlengkapan, termasuk rompi kevlar dan kaus bulu yang diangkut. Fried dan Malka berharap sumbangan yang mereka dapatkan akan mengimbangi biaya yang sudah dikeluarkan.
“Ini baru pertama kali saya lakukan karena biasanya saya sibuk mencari uang lewat keyboard dan mouse (kripto),” kata Malka.
Penerbangan sewaan dilaporkan berangkat dari Los Angeles sehari setelah puluhan ribu orang di seluruh dunia memprotes pengeboman Israel di Gaza. Sementara itu serangan Hamas ke Israel selatan akhir pekan lalu menewaskan 1.300 warga Israel. Namun perlu diketahui bahwa serangan udara di Gaza oleh Israel telah menewaskan lebih dari 1.900 warga Palestina sepekan ini.
Pria bersanam Omer Bourvine (27) sedang bekerja di Kedutaan Besar Israel di Ottawa, Kanada termasuk salah satu yang ikut dipanggil pulang. Dia ditelepon komandannya di IDF yang memerintahkan agar dirinya kembali ke kampung halaman.
“Teman-teman saya ada yang tewas dalam serangan itu jadi saya tak bisa menunggu lagi di sini," kata Bourvine yang harus mengurus paspornya yang sempat bermasalah di Kanada.
Ada lagi sosok Vered Levy, seorang jurnalis Israel dan suaminya Gal yang merupakan petugas polisi di Israel. Mereka tampak menonjol di antara sebagian besar penumpang usia militer yang antre naik ke penerbangan sewaan ke Tel Aviv. Pasangan itu mengatakan mereka baru merayakan hari jadi pada 7 Oktober di New York City.
"Ini termasuk cara kami merayakan hari jadi," kata Gal dengan senyum agak sinis.
(bbn)