Setelahnya, lagu “One Moment in Time” dan “We Are The Champion” dimainkan oleh band. Namun di tengah lagu, Sekjen Projo, Handoko, mengambil alih pengeras suara.
“Kepada semua hadirin yang ada saya sampaikan acara tidak kita lanjutkan lagi. Kita sudahi acara di Indonesia Arena. Berikutnya kita siapkan diri kawan-kawan semua ke rumah Kertanegara.”
“Minta tolong panitia bagaimana mengatur teknisnya agar kita segera sampai ke rumah Kertanegara. Dengan demikian acara silakan ditutup.”
Selanjutnya pihak panitia mengambil alih pengeras suara dan mengimbau peserta untuk segera naik ke bus yang sudah disediakan atau menggunakan kendaraan pribadi bagi yang membawa. “Oke, sampai bertemu di depan. Terima kasih.”
Hardirin pun berhamburan keluar dari venue, kembali diiringi dengan lagu “One Moment in Time” dan “We Are The Champion”. MC lalu menutup acara itu.
Kedatangan Singkat Gibran
Sebelum Jokowi hadir dan berpidato, putranya, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sempat hadir di lokasi acara dan mengejutkan para kader Projo. Kehadiran Gibran ini terjadi di tengah isu menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Prabowo.
Gibran hadir mengenakan kemeja kotak-kotak biru merah. Ia selama sekitar 15 menit mondar mandir di lokasi untuk menyapa dan menyalami para ketua partai KIM dan para relawan Jokowi. Setelahnya, Gibran langsung meninggalkan lokasi acara.
Tak lama kemudian, Jokowi hadir dan berpidato. Namun setelahnya, ia juga langsung meninggalkan lokasi.
Pesan ‘Ojo Kesusu’ dan Pukulan Gong 8 Kali
Jokowi dalam pidatonya mengulangi pesannya kepada para relawan agar tidak memintanya terburu-buru dan tergesa-gesa dalam mengumumkan nama calon presiden yang didukungnya.
“Jadi siapa yang mau kita pilih? Saya sudah sampaikan ojo grusa grusu. Yang kedua, saya sampaikan ojo kesusu. Jangan tergesa-gesa. Nanti kalau sudah tiba waktunya semuanya akan tahu,” ujarnya.
“Jangan mendesak-desak untuk hari ini saya ngomong siapa karena juga orangnya nggak ada di sini.”
Jokowi menyampaikan harapannya pada sosok penerusnya kelak harus bisa membuat kebijakan yang bisa menyenangkan semua pihak. Ia juga mengingatkan agar penerusnya haruslah orang yang berani mengambil risiko dam mempunyai nyali, menghadapi tekanan dari negara-negara besar.
"Jangan baru digugat di World Trade Organization (WTO) saja sudah mundur. Jangan ditekan, diancam saja sudah mundur.”
Usai berpidato, Jokowi membuka secara resmi rakernas itu dengan memukul gong sebanyak delapan kali. Jumlah delapan pukulan itu membuat hadirin keheranan.
“Bapak [Jokowi] tadi tuh ini kan rakernas ke-6 pukul gongnya saya juga heran kok delapan gitu," kata Ketum PAN Zulkifli Hasan di lokasi acara. Angka delapan identik dengan Prabowo, yang merupakan angka sandinya saat bertugas di TNI.
"Saya perhatiin gong, dung dung dung delapan kali," kata Zulhas.
Sore di Kertanegara
Bergegas dari GBK ke kediaman Prabowo, setibanya di lokasi, para pengurus Projo langsung diterima Prabowo sekitar pukul 4 sore.
Saat mendeklarasikan dukungan ke Prabowo, Ketum Projo yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie menyebut bahwa kriteria-kriteria yang disampaikan Jokowi mengarah kepada Prabowo sehingga Projo memilih untuk mendukungnya.
"Dan beliau [Jokowi] sudah menyampaikan beberapa hal, termasuk kriteria-kriteria pelanjut beliau. Kami dari Projo menyimpulkan, calon yang dimaksud adalah Bapak Prabowo Subianto," kata Budi.
Projo setelahnya menjadikan Prabowo sebagai anggota kehormatan Projo dengan menyematkan jaket krem bertuliskan “setia di garis rakyat.” Setelah itu, mereka juga menyerahkan tujuh program dan 11 agenda kerakyatan hasil Musra Projo.
"Ini suatu kehormatan bagi saya, sebuah kehormatan besar. Kepercayaan yang saudara-saudara berikan kepada saya, saya terima sebagai amanah, sebagai penugasan mulia," ujar Prabowo.
(ggq)