Logo Bloomberg Technoz

Kenaikan lalu lintas itu berkontribusi terhadap kinerja keuangan PT Trans Jawa Tol (JTT) selaku pengelola ruas tol sepanjang 1.260 kilometer (km) tersebut.

"Pada Semester I Tahun 2023, pendapatan tol PT JTT mencapai Rp1,76 triliun. Pendapatan ini juga setara dengan 28,77% dari total pendapatan tol konsolidasi Jasa Marga Group yang menjadikan kami sebagai anak perusahaan penyumbang pendapatan tertinggi di seluruh ruas jalan tol Jasa Marga,” terang Direktur Utama PT JTT Rudi Kurniadi pada kesempatan yang sama.

Rudi mengatakan, prospek Jalan Tol Trans Jawa dalam jangka panjang masih sangat baik, khususnya potensi traffic yang diproyeksikan akan terus meningkat dari waktu ke waktu. Di Jawa Barat, ekspansi kawasan industri dan perumahan di sekitar Bekasi, Cikarang dan Karawang hingga pengembangan Pelabuhan Internasional Patimban akan berpotensi meningkatkan traffic

Sementara itu, untuk potensi peningkatan traffic di Jawa Tengah, selain terkoneksi dengan kawasan industri yang terintegrasi di Batang, Kendal dan Kaliwungu, Jalan Tol Trans Jawa juga akan terkoneksi dengan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo dan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen yang juga dikelola oleh Jasa Marga.

“Sedangkan untuk wilayah Jawa Timur, Jasa Marga akan melanjutkan pembangunan Jalan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri Segmen Kertosono-Kediri serta Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Segmen Probolinggo-Besuki yang menjadi ruas pamungkas yang akan terkoneksi dengan ruas Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh PT JTT, sehingga nantinya terhubung dari ujung barat hingga ujung timur pulau Jawa," terang.

Akan Dijual

Sebelumnya sempat beredar isu JSMR akan menjual sebagian saham konsesi Tol Trans Jawa. JSMR pun membenarkan isu ini.

Pelaksana Harian Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru Santoso mengungkapkan, kegiatan equity financing PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) sampai saat ini masih berjalan. Prosesnya tengah dipersiapkan dengan matang melalui proses diskusi dan finalisasi yang seksama dengan calon mitra strategis dan para pemangku kepentingan.

Namun, pihaknya belum bisa memberikan detail soal divestasi yang kabarnya akan membawa duit segar sekitar Rp11 triliun itu kepada perusahaan.

“Kami belum dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang shortlisted bidder, konsorsium yang tertarik untuk terlibat, timeline hingga estimasi valuasi transaksi, mengingat klausul kerahasiaan yang mengikat antara kami dengan investor terkait,” kata Dwimawan saat dikonfirmasi, Senin (9/10/2023).

Dwimawa memastikan bahwa Equity Financing PT JTT merupakan salah satu strategi pendanaan berbasis ekuitas yang ke depannya dapat digunakan sebagai alternatif pendanaan infrastruktur jangka panjang.

Sebelumnya, JSMR seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (9/10/2023), dikabarkan mengincar setidaknya US$750 juta atau setara sekitar Rp11,7 triliun dengan menjual 35% saham JTT.  Perusahaan kabarnya sudah memulai pembicaraan dengan kandidat calon pembeli soal divestasi tersebut. Namun, belum ada detail lebih lanjut soal ini.

Jasa Marga memang kerap menjual aset tol sebagai strategi daur ulang aset. Yang terbaru adalah, penjualan 40% saham Mohamed Bin Zayed (MBZ). Nilai transaksinya kala itu sebesar Rp4,83 triliun.

(mfd/dhf)

No more pages