Logo Bloomberg Technoz

Rencana ini bisa jadi merupakan ujung dari ketidakpastian selama ini dan telah lama ditunggu-tunggu oleh para investor dan karyawan. Mereka menyaksikan saham perusahaan startup ini drop dari nilai valuasi US$80 miliar ketika regulator membuka penyelidikan terhadap perusahaan — beberapa hari setelah pencatatan perdananya.

Sahamnya, yang kini hanya diperdagangkan secara bebas, terakhir berharga US$3,36. Nilai perusahaan Didi Global sendiri mencapai US$16 miliar. Jika aksi listing di Bursa Hong Kong berhasil, mereka mungkin dapat menutup kerugian SoftBank Group Corp yang menjadi pendukung utama perusahaan tersebut.

SoftBank diperkirakan telah menginvestasikan sekitar US$11 miliar di Didi  Global dan sekarang memiliki saham sebesar 20% senilai sekitar US$3,2 miliar.  Perwakilan perusahaan tidak kabar ini melalui email yang dikirimkan. SoftBank juga menolak berkomentar.

Didi Global Inc. (Dok: Bloomberg)

Didi Global baru-baru ini menginformasikan kepada para karyawannya bahwa mereka dapat menjual saham mereka - melalui employee stock ownership program (ESOP) — kembali ke perusahaan. Sebuah langkah yang dipandang sebagai bagian dari persiapan untuk mendaftarkan perusahaan di Hong Kong, kata orang-orang yang tahu rencana namun menolak diketahui identitasnya.

Beberapa karyawan Didi Global menjual opsi saham selama periode singkat di awal 2022, setelah penundaan periode penguncian 180 hari setelah pencatatan saham di Amerika, menurut beberapa mantan karyawan.

Mendorong Didi Global listing di Hong Kong akan membantu pemerintahan Xi Jinping memberi sinyal dukungan untuk sektor swasta setelah bertahun-tahun melakukan pembatasan hingga menurunkan kepercayaan investor dan pengusaha.

Beijing saat ini membutuhkan dukungan dari perusahaan swasta karena kondisi ekonomi China sedang berjuang efek penurunan sektor real estat. Banyak perusahaan telah melihat dukungan yang semakin besar dari pemerintah, terutama di sektor-sektor strategis, seperti teknologi.

Dalam beberapa bulan setelah penyelidikan Beijing terhadap Didi Global, perusahaan yang dipimpin Cheng Wei, selaku Chief Executive Officer  dan Presiden Jean Liu ini berusaha untuk mengembalikan bisnis. Salah satu fokus perusahaan adalah merampingkan tujuan lewat serangkaian pemutusan hubungan kerja (PHK). 

Didi Global mengurangi ekspansi internasionalnya. Perusahaan bergerak lambat dalam membangun operasi di Afrika Selatan, Kazakhstan, dan Rusia, serta membatalkan peluncurannya di Inggris. Perusahaan memilih fokusnya di Brasil dan Amerika Latin karena lebih sukses dengan strategi pelokalan yang dihadirkan. Didi Global mendapat tempat dan mampu menembus pasar. 

Upaya pemangkasan biaya membuahkan hasil. Didi Global telah  memperkecil kerugiannya secara signifikan tahun ini. Total pendapatan naik 53% menjadi 48,8 miliar yuan pada kuartal Juni, dibandingkan dengan periode yang sama 2022.

Bisnis inti Didi Global di China diuntungkan oleh meningkatnya permintaan perjalanan domestik, meskipun pemulihan sentimen konsumen di China pasca pandemi masih lebih lemah dari yang diperkirakan. Didi Global masih harus berhati-hati agar rencana upaya pencatatan di Bursa Hong Kong berhasil.

Catatan IPO di Bursa Hong Kong (Dok: Bloomberg)

Pasalnya Beijing diperkirakan akan terus mengawasi industri ride-hailing di negara tersebut, memeriksa keamanan data dan tingkat persaingannya. China dilaporkan ingin merilis aplikasi yang didukung oleh pemerintah, yang mengintegrasikan berbagai layanan termasuk pemesanan kendaraan, sebuah tanda negara aktif lebih banyak di sektor bisnis.

Regulator transportasi China memanggil perusahaan-perusahaan platform pemesanan kendaraan, termasuk Didi Global pada awal tahun ini. Pemerintah menyerukan kualitas layanan yang lebih baik dan penghapusan persaingan tidak sehat guna menciptakan lingkungan pasar yang menguntungkan. 

Beberapa perusahaan telah mencoba IPO di Hong Kong, rencana yang telah lama ditargetkan namun tanpa hasil. Dalian Wanda Group Co. sebelumnya gagal memenuhi tenggat waktu pendaftaran saham unit manajemennya di Hong Kong untuk ketiga kalinya. Dalian baru-baru ini mengatakan kepada para investor bahwa IPO kemungkinan akan dilakukan tahun depan.

(bbn)

No more pages