Namun, kesepakatan ini mendapatkan momentum setelah Microsoft memenangkan gugatan pengadilan Komisi Perdagangan Federal atas kesepakatan tersebut. Uni Eropa menyetujui kesepakatan dengan perbaikan perilaku bulan Mei. Hal ini menjadikan CMA sebagai satu-satunya regulator yang menghalangi kesepakatan tersebut.
“Kami menyampaikan pesan yang jelas kepada Microsoft bahwa kesepakatan tersebut akan diblokir kecuali mereka secara komprehensif mengatasi kekhawatiran kami dan tetap berpegang teguh pada hal tersebut,” kata Sarah Cardell, CEO CMA.
Pada musim panas, Microsoft mengajukan kembali kesepakatan yang berbeda kepada CMA guna mendapatkan persetujuan— termasuk pengelola blockbuster Call of Duty. Microsoft dan Activision sepakat memperpanjang tenggat waktu kesepakatan hingga 18 Oktober.
“Kami sekarang telah melewati rintangan atas peraturan untuk menyelesaikan akuisisi ini, yang kami yakini akan menguntungkan para pemain dan industri game di seluruh dunia,” kata Brad Smith, Wakil Ketua dan Presiden Microsoft.
Pasca kesepakatan selesai, Microsoft akan mengontrol beberapa waralaba game yang paling terkenal termasuk Call of Duty, game mobile Candy Crush dan Diablo.
Beberapa tahun terakhir, Microsoft telah membeli perusahaan-perusahaan game dalam upaya untuk menghadirkan game-game terbaik ke dalam ekosistem game konsol Xbox, PC Windows, dan Game Pass—layanan game berlangganan. Saat ini, Microsoft adalah perusahaan game konsol nomor tiga di belakang Sony dan Nintendo.
Para eksekutif Microsoft mengatakan bahwa kesepakatan ini merupakan cara mereka masuk ke pasar game mobile yang bernilai US$93 miliar. Walakin regulator Inggris justru terpaku pada Microsoft yang akan mendominasi pasar game cloud.
Lewat kepemilikan game-game Activision, Microsoft dapat menarik lebih banyak pelanggan ke dalam layanan cloud gaming-nya, yang merupakan fitur dari Game Pass.
Para analis telah menunjukkan bahwa cloud gaming merupakan pasar khusus. Google dan Amazon telah berjuang untuk mendapatkan ikut serta di sektor ini.
Uni Eropa mengatakan bahwa perubahan pada kesepakatan tersebut tidak perlu melalui proses persetujuan lain di Brussels, menurut sebuah pernyataan pada hari Jumat. Komisi Eropa mengatakan bahwa komitmen Inggris tidak mengganggu langkah Microsoft di Uni Eropa.
Komisi Perdagangan Federal terus menantang kesepakatan tersebut bahkan setelah komunikasi ditutup, meskipun kecil kemungkinannya untuk menggagalkan penyelesaiannya. Badan ini mengatakan akan melanjutkan persidangan internal terhadap akuisisi tersebut.
CMA mengatakan telah mengidentifikasi “masalah residual secara terbatas” dengan kesepakatan baru, tetapi Microsoft memberikan jaminan. Perusahaan milik Bill Gates ini akan membuat persyaratan hak yang dijual ke Ubisoft dapat ditegakkan oleh CMA.
“Persetujuan resmi CMA merupakan kabar baik untuk masa depan kami bersama Microsoft, dan kami berharap dapat menjadi bagian dari Tim Xbox,” kata juru bicara Activision.
(bbn)
