Logo Bloomberg Technoz

"PBB sangat mengimbau agar perintah semacam itu, jika dikonfirmasi, dibatalkan untuk menghindari apa yang dapat mengubah apa yang sudah jadi tragedi menjadi situasi yang mengerikan."

Pasukan Israel mengatakan kota Gaza adalah "daerah di mana operasi militer berlangsung" dan akan terus beroperasi secara signifikan di sana.

Militer Israel juga memberi tahu pejabat PBB di Gaza pada Kamis malam bahwa organisasi tersebut harus memindahkan staf dari daerah tersebut dalam jangka waktu satu hari.

Perintah untuk mengungsi dalam skala besar seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah baru-baru ini.

Kelompok-kelompok bantuan internasional dan PBB telah lama mengatakan bahwa bukan peran mereka untuk mengimbau warga untuk pergi. Selama konflik sebelumnya, Israel telah memerintahkan pergerakan massa dengan menjatuhkan selebaran.

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, mengatakan telah memindahkan operasi pusat dan staf internasionalnya ke lokasi di selatan untuk melanjutkan operasi kemanusiaan dan mendukung staf dan pengungsi.

UNRWA mendesak pihak berwenang Israel untuk melindungi semua warga sipil di tempat penampungannya termasuk sekolah.

Warga Palestina memindahkan mobil yang rusak pasca serangan udara Israel di lingkungan Al-Amal, Jalur Gaza, Rabu (11/10/2023). (Ahmad Salem/Bloomberg)

"Itu adalah fasilitas PBB, harus dilindungi setiap saat dan tidak boleh diserang sesuai dengan hukum humaniter internasional," kata Direktur Komunikasi organisasi Juliette Touma dalam pernyataan terpisah.

Hingga kini total 12 anggota staf UNRWA telah tewas sejak 7 Oktober lalu di Jalur Gaza.

Invasi Darat

Militer Israel telah menempatkan sebanyak 300.000 personel di luar Gaza dan memberi sinyal bahwa serangan darat besar dapat segera terjadi untuk menghancurkan kelompok militan Hamas.

Hamas menyusup ke Israel melalui darat, udara, dan laut, menewaskan sekitar 1.300 orang dan menculik 97 orang. Israel membalas dengan serangan udara yang intens di Gaza, menewaskan 1.573 orang dan melukai lebih dari 6.000 orang, menurut Kementerian Kesehatan Palestina.

Invasi darat akan semakin meningkatkan perang antara Hamas dan Israel, mengakibatkan lebih banyak kematian warga sipil dan meningkatkan prospek konflik regional yang lebih luas.

Evakuasi juga bisa membuat warga Gaza semakin dekat dengan Mesir, yang berbagi titik perbatasan Rafah dengan Gaza. AS mengatakan sedang dalam pembicaraan dengan Mesir untuk menyediakan jalan yang aman bagi warga sipil yang mencoba melarikan diri dari serangan udara Israel.

(bbn)

No more pages