Logo Bloomberg Technoz

Mencermati lebih lanjut, salah satu sebab koreksinya saham GOTO yang begitu drop adalah investor asing gencar melego saham GOTO. Berlangsung terus menerus tanpa ada katalis untuk menahannya.

Tercatat pada perdagangan sepanjang Oktober 2023 saja, saham GOTO sudah dilakukan aksi jual bersih (Net Sell) mencapai Rp424,9 miliar. Lebih jauh, sepanjang tiga bulan perdagangan atau sejak Juli, saham GOTO gencar diobral hingga mencetak angka net sell Rp2,1 triliun.

Pergerakan dalam beberapa hari terakhir erat kaitannya dengan rencana perseroan melakukan private placement atau Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD). Dalam aksi korporasi ini GOTO menerbitkan 17,04 miliar saham seri A baru dengan harga Rp90/saham.

Target perolehan harga dari private placement ini mencapai  Rp1,53 triliun atau setara dengan US$100 juta, dengan rincian alokasi penggunaan:

  • 25% akan dialokasikan untuk GOTO sebagai induk usaha. 

  • 15% akan dialokasikan untuk Tokopedia

  • 15% akan dialokasikan untuk PT Swift Logistic Solutions  (GOTO Logistic)

  • 15% akan dialokasikan untuk PT Dompet Anak Bangsa (Gopay)

  • 15% akan dialokasikan untuk PT Multifinance Anak Bangsa. Terakhir, dan

  • 15% akan dialokasikan untuk  PT GoTo Solusi Niaga.

Bersamaan dengan private placement, GoTo International Finance Limited (GTIF) akan menerbitkan surat utang berdasarkan Notes Subscription Agreement antara GTIF sebagai penerbit, GOTO sebagai pemberi jaminan, dan Bhinneka Holdings sebagai pengambil bagian. 

Citibank, N.A., Cabang Hong Kong akan bertindak sebagai bank kustodian. Dari transaksi ini, GTIF akan menerima dana bersih sebesar US$50 juta yang dapat digunakan oleh GTIF untuk modal kerja ataupun kebutuhan lainnya.

Melalui pula private placement terjalin kemitraan antara GOTO dengan International Finance Corporation (IFC) lewat investasi sampai dengan US$150 juta.  Sisanya US$25 juta didapat dari Franke & Company.

Patrick Walujo menyatakan kerja sama ini akan mendorong manfaat ekonomi digital dan menjawab tantangan perubahan iklim. Michael Filbery analis Sinarmas Sekuritas mengatakan nilai aksi korporasi ini hingga risikonya masih dapat terjaga. Fundamental GOTO semakin membaik dan semakin dekat dengan profitabilitas, gas Filbery.

(fad/wep)

No more pages