Bloomberg Technoz, Jakarta – Pemerintah tengah menyusun peta jalan emisi nol bersih atau net zero emission (NZE) untuk menghasilkan 700 gigawatt (GW) listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2060.

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yudo Dwinanda Priadi mengatakan prioritas utama pemerintah adalah memacu pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) guna mencapai target tersebut.

“PLTS akan menjadi harapan utama. Maka kami memikirkan baseload-nya, yang tiap detik bisa menyala sebagai penyeimbang suplai [listrik],” ujarnya, Jumat (13/10/2023).

Selain PLTS, pemerintah menyiapkan pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di Cisoka, proyek sistem penyimpanan energi baterai, serta pembangunan supergrid kelistrikan untuk meningkatkan konektivitas listrik antarpulau.

“Paling tidak yang sedang kami rencanakan sekarang adalah Jawa—Sumatra yang konektivitasnya akan kami sambungkan untuk mengatasi kesenjangan antara sumber EBT lokal dan lokasi permintaan listrik yang tinggi, serta membuka peluang suatu saat untuk ekspor listrik ke negara-negara Asia. Ini akan menjadi komoditas ekspor baru, yang tentunya juga green energy,” jelasnya.