Logo Bloomberg Technoz

Dalam hal segmen harga, ponsel pintar dengan harga kurang dari US$200 masih menguasai pasar pada 2022, berkontribusi  sekitar 74% dari keseluruhan pasar ponsel pintar di Indonesia. Segmen inilah yang paling terdampak di tahun 2022, dengan penurunan sebesar 19.8% YoY, dipengaruhi faktor-faktor yang disebutkan di atas.

Di sisi lain, pada segmen menengah  atau mid-end (rentang harga US$200 sampai dengan US$400) dan segmen yang lebih tinggi, yakni mid-to-high-end (rentang harga US$400 sampai dengan US$600) tumbuh dengan tingkat gabungan sebesar 3.6% YoY, dipimpin oleh OPPO. 

Perangkat pada segmen tertinggi atau high-end (harga di atas US$600) mencatatkan performa yang lebih baik lagi pada 2022. Segmen ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 36.9% YoY yang dipimpin oleh Apple dan Samsung.

"Lain halnya dengan segmen-segmen premium yang diperkirakan akan lebih  tahan banting karena adanya tendensi dari sisi konsumen untuk memilki smartphone yang lebih tahan lama dan memiliki spesifikasi lebih baik. Di sisi lain, vendor-vendor smartphone juga berfokus untuk memperluas portofolio kelas atas mereka.” papar Vanessa.

Pada 2023, IDC memperkirakan penjualan ponsel pintar untuk segmen paling bawah masih akan tertekan disebabkan peralihan pengeluaran konsumennya seperti yang terjadi pada 2022. Walaupun demikian, kemungkinan tahun ini situasinya akan sedikit lebih baik seiring dengan perubahan strategi pabrikan ponsel pintar yang mana mereka akan mengatur ulang  pendekatan mereka terhadap pasar.

"Skenario yang lebih positif dapat membuka kemungkinan pertumbuhan kecil di angka satu digit, pada saat dunia berjuang melawan inflasi, pergerakan kurs, ketegangan geopolitik, dan kebijakan-kebijakan moneter," pungkasnya.

(rez/evs)

No more pages