Imbasnya banyak institusi keuangan besar yang berbasis di New York, termasuk Citigroup Inc, Morgan Stanley dan Goldman Sachs Group Inc. melakukan PHK.
Laporan tersebut memperingatkan bahwa “masih harus dicermnati lebih dalam” apakah industri ini akan mempertahankan pekerjaan-pekerjaan tersebut di saat keuntungan menurun.
“Ini adalah masa-masa yang tidak menentu di Amerika dan secara global. Keuntungan dan tingkat pekerjaan Wall Street yang relatif stabil dapat berubah dengan cepat,” kata DiNapoli dalam sebuah pernyataan.
“Penurunan lebih lanjut dapat melemahkan pendapatan pajak New York dari industri sekuritas. Berdampak juga pada anggaran negara bagian dan kota kami.”
Laba pada semester I Wall Street tercatat turun 4,3% dari tahun sebelumnya, menjadi US$13 miliar. Angka ini kembali ke tingkat sebelum pandemi setelah dua tahun tembus rekor, menurut laporan tersebut.
Pengetatan kebijakan moneter selama dua tahun terakhir telah berkontribusi pada penurunan 46% pendapatan dari komisi dan aktivitas penjaminan emisi. Terjadi juga kenaikan biaya kredit dan penurunan aktivitas pasar modal. Beban bunga tujuh kali lebih tinggi pada 2022 dibandingkan tahun sebelumnya.
Wall Street turut berkontribusi US$ 5,4 miliar dalam bentuk pajak kepada kota pada tahun fiskal 2023. Angka yang menurun sekitar 16% dari US$6,4 miliar periode lalu, masih menurut laporan. Hampir tiga perempatnya berasal dari pengumpulan pajak pribadi.
(bbn/wdh)