Perwakilan Qualcomm menolak berkomentar atas kabar ini.
PHK karyawan Qualcomm telah dimulai pada pertengahan Desember lalu, berdasarkan keterangan resmi perusahaan. Qualcomm diwajibkan melakukan pengajuan di bawah peraturan California. Kewajiban pengumuman PHK tersebut tidak berlaku untuk lokasi perusahaan lain.
Chief Financial Officer (CFO) Akash Palkhiwala mengatakan kepada para analis bulan Agustus bahwa Qualcomm akan “secara proaktif menerapkan kebijakan biaya tambahan.”
“Kami sebelumnya telah menyampaikan bahwa perusahaan akan mengevaluasi kebijakan biaya tambahan karena industri terus berkembang,” katanya dalam sebuah panggilan konferensi.
“Sampai kami melihat tanda-tanda fundamental yang membaik, kerangka kerja operasi kami terlihat tidak ada pemulihan dalam waktu dekat.”
Qualcomm akan melaporkan pendapatannya bulan depan. Berdasarkan perkiraan akan terjadi penurunan pendapatan sekitar 19% pada tahun fiskal saat ini.
Cristiano Amon, Chief Executive Officer (CEO) mencoba untuk mendorong produk Qualcomm ke pasar baru, dimana saat ini perusahaan sangat bergantung pada capaian penjualan di industri smartphone.
Pemulihan pasar smartphone, utamanya di China, belum akan terjadi secepat yang diperkirakan banyak pihak.
Ekonomi dunia yang masih lesu membuat rantai pasok sektor smartphone mengalami tantangan. Data Counterpoint penjualan ponsel pintar saat ini menjadi yang terendah dalam satu dekade, hanya sekitar 1,15 miliar unit. Tahun ini Counterpoint juga memprediksi terjadi penurunan 6%.
Pada sisa tahun 2023 tidak cukup waktu produsen memperbaiki keadaan. Pun demikian dengan para supplier, seperti Qualcomm yang mendukung sebagian besar cip berbasis AndroidOS.
Produsen cip besar lain, Samsung Electronics Co. juga menyatakan bisnis mereka kini terbebani realisasi penjualan cip meski perusahaan tidak cukup dominan pada rantai pasok industri smartphone. Samsung juga mengembangkan cip khusus untuk produsen PC dunia.
- Dengan asistensi Ian King, Yoolim Lee, Whery Enggo Prayogi
(bbn/hps)