Ye Xie - Bloomberg News
Bloomberg, Pasar obligasi Amerika Serikat, US Treasury, mengalami hari terburuk sejak Maret 2020, menyusul data inflasi September yang lebih tinggi ketimbang perkiraan pasar ditambah pelemahan permintaan yang mengerek imbal hasil ke level tertinggi sejak 2007.
Imbal hasil Treasury 30 tahun naik sebanyak 19 basis poin dan 16 basis poin pada di perdagangan sore Kamis (12/10/2023), kenaikan terbesar sejak gejolak pasar yang dipicu oleh dimulainya pandemi.
Meskipun pada 4,86% masih sekitar 20 basis poin di bawah kenaikan yang dicapai pekan lalu, lonjakan tersebut memicu kekhawatiran, termasuk imbal hasil 5% untuk UST-10 tahun.
Imbal hasil di seluruh tenor Treasury setidaknya naik 9 basis poin hari itu pada perdagangan sore, sedangkan UST 10-tahun naik 14 basis poin menjadi 4,70%.
Hasil lelang UST-30 tahun sama buruknya dengan hasil lelang tenor 3 tahun dan 10 tahun yang berlangsung awal pekan.
Kombinasi tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang suku bunga the Fed.
Lelang UST-30 tahun "tampaknya semakin mengguncang sentimen," kata ahli strategi TD Securities Gennadiy Goldberg dan Molly McGown dalam sebuah catatan.
Kekhawatiran terkait lemahnya permintaan dalam lelang juga bisa membawa tingkat imbal hasil Treasury menjajal lagi level tertinggi dengan potensi menembus 5% untuk UST-10 tahun, jelas analis.
Para ahli strategi pada Rabu merevisi perkiraan mereka terkait arah kebijakan Federal Reserve dan imbal hasil Treasury, dengan memperkirakan awal yang lebih lambat untuk pemotongan suku bunga, juga imbal hasil yang lebih tinggi ketimbang perkiraan sebelumnya.
Kronologi
Penurunan tajam hari Kamis dimulai setelah data inflasi naik 0,4% pada bulan September, membuat inflasi tahunan bergerak di angka 3,7% bulan lalu, lebih tinggi ketimbang prediksi pasar di 3,6%.
Data inflasi mendorong para trader memperkirakan peluang lebih tinggi untuk kenaikan suku bunga the Fed lagi tahun ini. Kontrak swap memperlihatkan probabilitas kenaikan bunga acuan AS pada sisa tahun ini naik menjadi 40% semalam.
"Saya pikir tadinya kita telah kembali ke zona ujung akhir siklus Fed," kata Mustafa Chowdhury, kepala ahli strategi suku bunga di Macro Hive Ltd. Inflasi tidak mungkin turun semulus yang diperkirakan oleh the Fed, dan "cepat atau lambat mereka harus mulai kembali menaikkan."

Di pasar swap, probabilitas kenaikan bunga acuan the Fed pada Desember meningkat 11 bps menjadi 40%. Sementara untuk kontrak yang berakhir 2024, angkanya meningkat sebesar 7 hingga 10 basis poin, menandakan peluang pemotongan suku bunga yang lebih rendah.
(bbn)