Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Harga minyak dunia naik pada perdagangan pagi hari ini. Pernyataan Presiden Rusia Vladimir Putin terkait pasokan minyak dan stabilitas pasar oleh OPEC membawa sentimen positif bagi si emas hitam.

Pada Jumat (13/10/2023) pukul 08:13 WIB, harga minyak jenis Brent tercatat US$ 86,29/barel. Naik 0,35% dibandingkan hari sebelumnya.

Sedangkan yang jenis Light Sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 83,28/barel. Bertambah 0,45%.

Sentimen penggerak harga minyak datang dari Rusia. Negeri Beruang Merah tengah menggelar acara Pekan Energi Rusia, yang dihadiri para pejabat tinggi seperti Presiden Putin dan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia al Sudani.

“Negara-agar OPEC+ akan terus memenuhi komitmen demi menghadapi segala tantangan,” tegas Putin dalam acara tersebut, seperti dikutip dari Bloomberg News. Ia juga meminta produsen-produsen minyak Russia untuk membantu mengamankan pasokan BBM dalam negeri.  

Kala ditanya apakah OPEC+ masih akan melakukan pengurangan produksi minyak, Putin menjawab “kemungkinan besar. Namun harus berkonsultasi dengan seluruh anggota, keputusan dibuat dengan konsensus. Hari ini, sepertinya kami akan melanjutkan kerja sama,” jelasnya.

Dengan demikian, sepertinya pasar minyak masih akan ketat. Pasokan yang terbatas tentu membuat harga naik.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), minyak masih berada di zona bearish. Untuk Brent, Relative Strength Index (RSI) adalah 41,42. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang di posisi bearish.

Meski begitu, peluang kenaikan harga Brent masih terbuka. Namun, ruangnya relatif terbatas.

Target kenaikan atau resisten terdekat adalah US$ 87/barel. Jika tertembus, maka ada kemungkinan naik lagi menuju US$ 91/barel.

Sedangkan target koreksi atau support terdekat adalah US$ 83/barel. Penembusan di titik ini akan membawa harga Brent turun ke kisaran US$ 82/barel.

Untuk WTI, nilai RSI ada di 41,28. Sama seperti Brent, berada di teritori bearish.

Juga seperti Brent, harga WTI berpeluang naik meski terbatas. Target resisten terdekat ada di sekitar US$ 84/barel. Jika tertembus, maka ada ruang untuk naik lagi menuju US$ 85/barel.

Sedangkan target support terdekat ada di sekitar US$ 78/barel. Jika tertembus, mada ada risiko turun ke sekitar US$ 77/barel.

(aji)

No more pages