Empat hari berturut-turut, indeks terdorong gelombang bullish. Kebanyakan karena dipicu optimisme terkait arah bunga acuan AS menyusul banyak pernyataan bernada dovish dari pejabat Federal Reserve yang menyarankan bank sentral mungkin tidak perlu menaikkan suku bunga lagi tahun ini.
Namun, sentimen positif itu berbalik setelah lelang US Treasury tenor 30 tahun, memicu permintaan yang anjlok dan membebani sentimen pasar secara luas. Kontrak swap yang memprediksi probabilitas kenaikan bunga acuan the Fed sebesar 25 bps pada akhir tahun ini kembali naik menjadi 50% dari 30% pada Rabu kemarin.
“Ini benar-benar semakin menyadarkan bahwa the Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama,” kata Yung-Yu Ma, Kepala Investasi di BMO Wealth Management, melalui telepon.
“Investor menerima gagasan bahwa suku bunga jangka pendek telah mencapai puncaknya, namun investor berada dalam keadaan terkejut dan tidak percaya bahwa suku bunga jangka panjang terus meningkat. Jika suku bunga jangka panjang terus bergerak lebih tinggi, hal ini akan menjadi sumber kekhawatiran bagi saham," jelasnya.
Lelang US Treasury tenor 30 tahun memenangkan yield di kisaran 4,837%, hampir empat basis poin lebih tinggi dari level imbal hasil dalam perdagangan pra-lelang pada batas waktu penawaran. Permintaan tidak sesuai ekspektasi para dealer, meski itu merupakan lelang obligasi jangka panjang dengan imbal hasil tertinggi sejak tahun 2007.
Hal itu juga terjadi setelah lelang UST-3 tahun yang lemah pada Selasa dan lelang UST-10 tahun pada Rabu.
“Meskipun lelang Treasury hanya berdampak pada hari saat itu berlangsung perihal reaksi pasar, tapi hal itu masih memberi pesan sinyal terkait permintaan,” kata Peter Boockvar, Kepala Investasi di Bleakley Financial Group LLC. “Dan berdasarkan permintaan tersebut, harga [obligasi] cukup lemah pada minggu ini. Sebagai respons, tingkat imbal hasil Treasury berada pada level tertinggi hari ini."
Sebelum sentimen berubah, investor saham telah mengabaikan data inflasi AS yang melampaui ekspektasi. Para pedagang malah fokus pada tingkat inflasi tahunan inti, yang tercatat di 4,1% pada bulan September, laju paling lambat dalam dua tahun terakhir.
Penurunan Indeks S&P 500 pada Kamis menghentikan kenaikan beruntun empat hari – terpanjang sejak Agustus yang terjadi setelah sejumlah pejabat Fed mengatakan penurunan di pasar obligasi mungkin menghilangkan kebutuhan untuk menaikkan suku bunga lagi.
Pesan tersebut ditegaskan kembali pada Rabu kemarin, ketika anggota dewan Gubernur Fed Christopher Waller mengatakan bank sentral akan cenderung melihat apa yang terjadi sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun naik di atas 4,7% pada Kamis, memangkas penurunan dua hari terakhir. Indeks Nasdaq 100 yang banyak diisi saham teknologi mengalami sesi paling buruk, turun 0,4%. Kontrak berjangka pada indeks tersebut serta S&P 500 naik 0,1% di awal perdagangan Asia pada hari Jumat.
“Pasar saat ini hampir seluruhnya digerakkan oleh pasar obligasi,” kata Jay Hatfield, CEO dan pendiri Infrastructure Capital Management. “Hal itu akan berubah besok saat kita memasuki musim pelaporan kinerja keuangan emiten.”
(bbn)