Galit Altstein - Bloomberg News
Bloomberg, Militer Israel mengatakan telah mengkonfirmasi bahwa setidaknya 97 orang disandera saat Hamas menyerang pada hari Sabtu lalu.
Juru bicara Pasukan Pertahanan Israel Daniel Hagari mengatakan Kamis (12/10/2023) bahwa pihaknya juga terlah memberi tahu keluarga mereka.
Hagari tidak merinci apakah 97 orang itu semuanya warga Israel atau termasuk orang asing, atau apakah pihak militer tahu mereka masih hidup saat diculik.
Ada spekulasi bahwa Hamas dan militan lain yang melakukan serangan, yang menewaskan lebih dari 1.200 warga Israel, mengambil beberapa mayat untuk membuat Israel berpikir jumlah sandera lebih tinggi.
Israel telah melakukan serangan udara massal di Gaza dan diperkirakan sedang mempersiapkan serangan darat. Menteri Pertahanan Yoav Gallant pada Rabu menegaskan soal Hamas bahwa: "Kami akan memusnahkannya dari muka bumi."
Hal ini menunjukkan bahwa Israel mungkin tidak menunggu untuk memastikan keselamatan para sandera sebelum menyerang.
"Ini bukan waktu untuk pertanyaan-pertanyaan sulit," kata Benny Gantz, mantan kepala tentara Israel yang ditunjuk dalam "kabinet perang" berisi tiga anggota bersama dengan Gallant dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
"Ini adalah waktu untuk langkah yang luar biasa di medan perang."
Penculikan 97 orang oleh Hamas merupakan pukulan besar bagi Israel dan dapat menghambat upaya Israel untuk mengakhiri konflik di Gaza.
Israel kemungkinan akan enggan melakukan serangan darat ke Gaza jika para sandera masih ditahan, karena khawatir akan keselamatan mereka.
Di sisi lain, Hamas mungkin akan menggunakan para sandera sebagai daya tawar untuk mendapatkan konsesi dari Israel. Hamas mungkin menuntut pembebasan tahanan Palestina dari penjara Israel atau diakhirinya blokade Israel atas Gaza.
(bbn)