Sebagai gantinya, CD Projekt menyewa pengisi suara yang berbeda untuk mengisi dialog baru da;a, peran tersebut. Perusahaan kemudian menggunakan perangkat software cloning yang berbasis di Ukraina, Respeecher. Perangkat ini dapat membuat algoritma yang akan mengubah dialog agar terdengar seperti suara Reczek.
“Dengan cara ini kami dapat mempertahankan penampilannya di dalam game dan memberikan penghormatan kepada penampilannya yang luar biasa sebagai Viktor Vektor,” ungkap Szwed. Ha; yang ditegaskan Szwed mendapat dukungan dari keluarga Reczek.
Perkembangan pesat AI generatif, yang dapat menghasilkan teks, gambar, dan suara melalui perintah, telah menimbulkan pertanyaan etis dan praktis atas penggunaannya. Khususnya dalam pekerjaan kreatif di seluruh industri hiburan.
Film seperti Star Wars telah menggunakan teknologi untuk menggantikan aktor seperti Carrie Fisher dan Peter Cushing, sementara penggunaan AI menjadi sorotan dalam aksi mogok kerja yang dilakukan oleh para penulis dan aktor tahun ini.
Bulan lalu, para pengisi suara video game mengesahkan pemogokan jelang negosiasi dengan para perusahaan game mengenai berbagai topik, termasuk penggunaan AI dalam membuat ulang karya mereka tanpa izin.
“Penggunaan kecerdasan buatan yang tidak diatur menimbulkan ancaman eksistensial bagi siapa saja yang mencari nafkah dengan menggunakan suara, gambar, atau penampilan mereka,” kata pemimpin serikat pekerja, Ray Rodriguez.
(bbn)