Bloomberg Technoz, Jakarta – Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menjelaskan penyebab 49 blok migas ditinggal investor swasta dalam 3 tahun terakhir.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan hengkangnya kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) di 49 wilayah kerja migas selama 2020—2023 disebabkan oleh ketidaksanggupan mereka melakukan pengelolaan blok sesuai kesepakatan.
“Dengan demikian, [mereka harus] diterminasi supaya ada operator lain yang mungkin memiliki kapabilitas – khususnya keuangan – yang memadai. Kebanyakan [KKKS yang diterminasi kontraknya] ini kan tersendat-sendat karena kemampuan keuangannya,” ujarnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, Kamis (12/10/2023).
“Jadi saat kita melakukan tender [blok migas], nanti pesertanya akan kita teliti kemampuan keuangannya sebaik-baiknya.”
Dwi belum memastikan apakah blok-blok yang ditinggal investor tersebut bakal dilelang ulang atau diserahkan ke PT Pertamina (Persero).
Akan tetapi, jika blok-blok tersebut dilelang ulang, Dwi menyebut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal lebih fleksibel dalam menerapkan skema kontrak.
“Misalnya, kalau dahulu signature bonus dan sebagainya agak terlalu memberatkan [investor], mungkin terus dikurangi sekarang. Kemudian, mengenai split [bagi hasilnya], bisa jadi diperbaiki supaya bisa lebih menarik [bagi investor],” sebutnya.
Saat ini, kata Dwi, calon-calon investor yang kemungkinan mengikuti lelang ulang tengah mempelajari potensi untung-rugi investasi di blok-blok tersebut; khususnya blok yang sudah lama diterminasi kontraknya sehingga dianggap kurang menarik bagi investor.
Lebih lanjut, Dwi mengatakan KKKS yang tidak bisa mengeksekusi pengelolaan di 49 blok migas tersebut sebagian telah diberikan sanksi.
Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad sebelumnya mengatakan 49 blok migas yang ditinggal KKKS akan dilelang ulang atau diserahkan ke PT Pertamina (Persero).
“Jadi kalau diterminasi kan nanti bisa dicek lagi dilelang ulang. Pertamina punya privilege untuk itu,” ujarnya.
Berdasarkan catatan KKKS Migas, realisasi investasi hulu migas mencapai Rp124 triliun per Agustus 2023. Adapun, target investasi hulu migas sepanjang 2023 dipatok senilai US$15,54 miliar (sekitar Rp243,89 triliun).
(wdh)