Selama Oktober arus modal asing yang keluar telah mencapai US$ 314 juta, hampir Rp5 triliun, terutama dari pasar surat utang, melanjutkan tren bulan sebelumnya di mana pemodal asing telah melepas sedikitnya US$ 1,1 miliar, setara Rp17,3 triliun.
Posisi asing di SBN tergerus ke Rp818,08 triliun per 10 Oktober, terendah sejak Maret 2023. Posisi beli bersih asing di SBN sudah merosot tinggal Rp57,64 triliun, sampai data setelmen hingga 5 Oktober menurut laporan Bank Indonesia. Anjlok dibanding posisi awal Juni lalu yang masih mencetak posisi bersih Rp73,3 triliun.
Esok hari, pergerakan rupiah akan dipengaruhi oleh sentimen data inflasi CPI Amerika nanti malam. Bila data inflasi AS sesuai ekspektasi pasar dan menguatkan ekspektasi 'skip' kenaikan bunga pada November, rupiah berpeluang melanjutkan penguatan.
(rui)