Logo Bloomberg Technoz

Malaysia mengatakan "cukup terkejut" dengan langkah Goldman itu dan telah memberi bank tersebut beberapa perpanjangan waktu untuk berdiskusi dengan itikad baik untuk menyelesaikan perselisihan secara damai.

Johari Abdul Ghani, ketua Satgas 1MDB untuk pemulihan aset mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Kamis (12/10/2023) bahwa pemerintah akan menanggapi dan memastikan bahwa kepentingan negara dilindungi.

Dana investasi 1MDB menjadi pusat skandal multimiliaran dolar yang memicu penyelidikan di seluruh benua. Beberapa bulan setelah mencapai kesepakatan awal pada tahun 2020, Goldman mengakui perannya dalam kasus penyuapan asing terbesar dalam sejarah penegakan hukum AS, dan mencapai beberapa penyelesaian dengan jumlah lebih dari US$5 miliar untuk perannya dalam mengumpulkan dana untuk 1MDB.

Skandal tersebut berujung pada jatuhnya pemerintahan mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak, dan tetap menjadi titik nyala politik bagi pemerintahan berikutnya.

Masalah 1MDB kembali jadi sorotan dengan kembalinya Roger Ng, mantan bankir Goldman yang dihukum bulan ini ke Malaysia untuk membantu penyelidikan negara itu sendiri. Polisi mengatakan mereka mengandalkan kerja sama dengan Roger untuk memulihkan sebanyak mungkin miliaran dari dana tersebut.

Sebagai bagian dari penyelesaian 2020 dengan Malaysia, Goldman melakukan pembayaran awal sebesar $2,5 miliar pada September tahun itu. Bank tersebut juga menjamin pengembalian US$1,4 miliar aset 1MDB yang disita oleh pihak berwenang di seluruh dunia dengan imbalan Malaysia setuju untuk mencabut tuntutan pidana terhadap perusahaan tersebut dan tidak mengajukan tuntutan baru.

Bank tersebut juga diharuskan melakukan pembayaran interim sebesar $250 juta jika Malaysia tidak menerima setidaknya US$500 juta aset dan hasil pada Agustus 2022, menurut Goldman. Jalan keluanya pun mandek.

"Satgas 1MDB memandang inisiasi proses arbitrase Goldman Sachs sebagai hal yang prematur dan tidak mempertimbangkan prasyarat yang diperlukan," kata Johari.

Perselisihan antara Goldman Sachs dan Malaysia atas penyelesaian 1MDB kemungkinan akan berlanjut selama beberapa bulan atau bahkan bertahun-tahun mendatang. Kasus ini penting karena dapat memiliki implikasi yang luas untuk perusahaan multinasional lain yang beroperasi di Malaysia dan negara berkembang lainnya.

Skandal 1MDB ini dimulai pada tahun 2009 ketika 1MDB didirikan oleh Perdana Menteri Malaysia saat itu, Najib Razak. 1MDB dirancang untuk mendanai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan di Malaysia, tetapi dana tersebut justru digunakan untuk kepentingan pribadi Najib dan rekan-rekannya.

Kasus 1MDB pertama kali terungkap pada tahun 2015 ketika Wall Street Journal melaporkan bahwa dana 1MDB telah digunakan untuk membiayai gaya hidup mewah Najib, termasuk pembelian rumah mewah, karya seni, dan jam tangan mewah. Penyelidikan kemudian menemukan bahwa dana 1MDB juga digunakan untuk suap, pencucian uang, dan korupsi.

(bbn)

No more pages