Salah satunya melakukan optimisasi biaya insentif, dan pemasaran yang tepat sasaran. “Kita benar-benar fokus untuk merampingkan dan meraih size dari biaya tersebut,” lanjutnya.
Lebih lanjut, Andre menilai saat ini GoTo unggul dalam ekosistem produk layanan digital seperti On-Demand Services, E-Commerce, dan Financial Technology. Untuk meraih target profitabilitas, GoTo akan terus mengembang produk layanan berbasis digital (ecosystem product growth) tersebut.
Adapun terhadap target tersebut, Andre mengatakan, pihaknya telah melihat kinerja positif gross transaction value (GTV) sebesar Rp 613 triliun di kuartal III-2022. Angka ini naik 33% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 461,6 triliun.
Selain itu, pada kuartal IV-2022 terjadi peningkatan GTV 18% atau sebesar Rp 162 triliun. Dengan melihat pertumbuhan tersebut, Andre optimistis bahwa target positif EBITDA adjusted pada akhir 2023 bisa dicapai. Hal ini sekaligus dapat menekan arus kas (cash flow) operasional yang positif.
Senada dengan itu, Chief Financial Officer (CFO) GoTo, Jacky Lo juga menyatakan bahwa perusahaan saat ini telah memperlihatkan kinerja yang positif. Klaim ini didasari atas peningkatan performa selama enam bulan terakhir. “Perseroan telah mencapai kemajuan yang sangat baik hingga hari ini. Margin kontribusi untuk kuartal keempat 2022 telah melampaui pedoman kinerja perseroan,” kata Jacky Lo.
(ibn/wep)