“Dengan modal yang ada selama dua tahun ini, kami yakin akan terus berkembang. Digitalisasi kita dorong semakin baik dan mohon doa agar dalam tahun ini kita bisa perkenalkan super app. Ini akan berikan ruang gerak BSI untuk menjangkau nasabah yang tidak datang ke cabang dengan fitur yang lebih modern dan baik,” jelasnya.
Sepanjang tahun 2022, BSI mengalami pertumbuhan dalam segmen bisnis digitalnya. Terlihat dari kenaikan pengguna BSI Mobile sebesar 39% menjadi 4,81 juta nasabah.
Hery menambahkan hanya 3% nasabah yang melakukan transaksi melalui kantor cabang fisik. 97% lainnya melakukan transaksi melalui e-channel BSI.
Menurutnya, hal ini dipengaruhi oleh perubahan perilaku nasabah yang berpindah ke digital akibat pandemi. “Kondisi ini tentunya kami imbangi dengan peningkatan kualitas keamanan. Jadi, IT security juga penting buat kita,” tambah Hery.
Secara umum, Hery memaparkan, perbankan syariah mencatatkan kinerja yang tinggi di tahun lalu. Pada Oktober 2022, katanya, aset perbankan syariah mengalami pertumbuhan sebesar 14,52% yoy. Pembiayaan tumbuh sebesar 18,29% yoy. DPK mengalami pertumbuhan 15,47%.
“Hal ini menunjukkan resiliensi daya tahan perbankan syariah yang kuat di tengah dinamika perekonomian selama tahun 2022,” kata Heri.
(tar/wep)