Logo Bloomberg Technoz

Seperti yang diwartakan sebelumnya, emiten BUMN Karya ini juga sedang mengalami kesulitan keuangan dengan utang yang menggunung, belakangan WSKT terus mengusahakan restrukturisasi utang. 

WSKT telah menawarkan skema restrukturisasi berupa perpanjangan tenor. WSKT juga menjanjikan adanya penjualan aset tol. 

Associate Director BUMN Research Group Lembaga Management FEB UI, Toto Pranoto, mengatakan ada beberapa cara yang bisa ditempuh Waskita untuk lolos dari jeratan utang, salah satunya adalah Waskita harus segera melakukan divestasi kepemilikannya di sejumlah jalan tol.

Namun, mencermati laporan keuangan semester I-2023 nilainya masih belum cukup untuk menutup utang kepada kreditur, andai WSKT berhasil menjual asetnya, terutama aset jalan tol.

Tercatat, WSKT memiliki aset tak berwujud berupa hak pengasuhan atau konsesi jalan tol mencapai Rp48,65 triliun.

Sementara, pada periode tersebut, WSKT memiliki utang bank jangka panjang hingga Rp46,14 triliun. Utang ini berasal dari pihak bank berelasi dan pihak ketiga.

WSKT juga memiliki utang jangka panjang dari lembaga keuangan non bank senilai Rp5,35 triliun. Selain itu, utang obligasi dan sukuk WSKT masing-masing tercatat Rp4,1 triliun dan Rp1,14 triliun.

Jika ditotal secara keseluruhan, utang jangka panjang WSKT dari seluruh instrumen tersebut mencapai Rp56,73 triliun. Dengan kata lain, andai WSKT mampu menjual seluruh aset tol-nya, WSKT masih memiliki sisa utang Rp8,08 triliun.

Sebagai catatan penting, bukan perkara mudah menjual aset atau konsesi jalan tol. Pencatatan utang di atas juga baru berasal dari utang instrumen keuangan, belum termasuk utang kepada para vendor, terlebih lagi kaitannya dengan konstruksi jalan tol tersebut.

(fad/aji)

No more pages