Rupiah Lemah, Pengusaha Batu Bara RI Kali Ini Tak Nikmati Untung
Sultan Ibnu Affan
12 October 2023 12:40
Bloomberg Technoz, Jakarta – Kalangan pengusaha batu bara menilai tren pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tidak akan serta-merta menguntungkan bagi kinerja penjualan komoditas energi fosil andalan ekspor nonmigas tersebut.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia mengatakan, meski biasanya depresiasi rupiah menguntungkan eksportir, pengusaha batu bara juga menghadapi isu kenaikan beban biaya operasional, serta berbagai kebijakan yang memberatkan kinerja sektor tersebut.
Di pasar spot kemarin, Rabu (11/10/2023), rupiah ditutup menguat sangat tipis 0,3% ke Rp15.693/US$. Sementara itu, nilai tukar rupiah menghadapi dolar AS memiliki level support psikologis di kisaran Rp15.705/US$ dan Rp15.735/US$.
“Tidak serta-merta penguatan dolar ini [bisa menguntungkan sektor batu bara], karena tetap dilihat struktur cost-nya juga akan meningkat dengan biaya [bahan bakar]. Kemudian, kita juga dituntut untuk simpan DHE [devisa hasil ekspor], kita juga harus cari fasilitas juga nanti untuk simpan duit di bank. Itu juga harus ada fasilitas kredit ya, yang juga membutuhkan biaya,” ujar Hendra saat dihubungi, Kamis (12/10/2023).
Tidak hanya itu, masalah lain seperti pembayaran kontraktor – yang sebagian besar harus dibayar menggunakan rupiah – juga menjadi masalah tersendiri bagi pengusaha batu bara.