Laba bersihnya bahkan melesat 43% secara tahunan menjadi US$345,6 juta atau setara sekitar Rp5,38 triliun.
Sementara, laba operasi tercatat naik 15% menjadi US$348,7 juta. Dari nilai ini, sebesar 43% berasal dari operasi bisnis First Pacific di Filipina. Indonesia justru berada urutan kedua, dengan kontribusi sebesar 39%. Kontribusi terakhir berasal dari Singapura, 18%.
Dari jenis segmen bisnisnya, konsumer menyumbang 36% laba operasi. Telekomunikasi dan sumber daya alam masing-masing sebesar 21% dan 2%. Terakhir, infrastruktur sebesar 41%.
Perlu diketahui, Anthoni Salim adalah pemegang saham mayoritas First Pacific, yang merupakan induk dari Metro Pacific Investments Corporation (MPIC). MPIC kemudian memiliki entitas usaha bernama Metro Pacific Tollways Corporation (MPTC).
MPTC memiliki portofolio investasi di Indonesia melalui PT Metro Pacific Tollways Indonesia. Perusahaan ini tak lain adalah pengendali sekaligus pemegang saham mayoritas PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) dengan porsi kepemilikan 74,65%.
Buka Opsi Akuisisi
Entitas usaha Anthoni Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) membuka opsi untuk mengakusisi ruas tol milik BUMN Karya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT).
"Akuisisi menjadi salah satu strategi pertumbuhan kami. Ada batas minimal tertentu, 40% kepemilikan usai akuisisi. Jika di Waskita ada yang dijual masuk dalam batas minimal itu, kami tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplornya," jelas Direktur META Danni Hasan, dikutip Rabu (11/10/2023).
Ia belum memberikan detail lebih lanjut terkait rencana itu. Yang terang, menurut Danni, META akan mengakuisisi perusahaan yang bisa mendongkrak kinerja keuangan. "Yang paling utama adalah, seberapa jauh potensi perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi positif," imbuhnya.
Pada saat yang bersamaan, WSKT saat ini juga tengah fokus untuk melakukan divestasi aset tol. Salah satu yang masuk daftar jual adalah, ruas Pemalang-Batang.
Ruas tol tersebut berada di bawah konsesi PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR). Sebesar 60% saham PBTR sendiri dikuasai oleh PT Waskita Toll Road (WTR), yang merupakan anak usaha WSKT.
(dhf)