Logo Bloomberg Technoz

Risalah Rapat FOMC: Bunga Tetap Akan Tinggi

Ruisa Khoiriyah
12 October 2023 12:20

Jerome Powell, Chairman US Federal Reserve (Bloomberg)
Jerome Powell, Chairman US Federal Reserve (Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Risalah rapat dari Federal Open Meeting Committe (FOMC) bank sentral Amerika September yang dirilis semalam, semakin menebalkan skenario 'higher for longer' di tengah kekhawatiran bank sentral akan adanya risiko bila pengetatan dilakukan terlalu berlebihan dalam upaya menjinakkan inflasi.

Dari risalah rapat yang dipublikasikan itu, terlihat bahwa terjadi pergeseran fokus the Fed yaitu dari semula fokus pada kenaikan bunga, beralih menjadi mempertahankan kebijakan ketat sampai waktu yang tidak ditentukan. Meski peluang kenaikan bunga sekali lagi tidak tertutup sama sekali, terlihat bila ruang untuk kenaikan Fed Fund Rate (FFR) tahun ini semakin kecil.

Risalah rapat mencatat bahwa mayoritas pejabat Fed melihat kenaikan bunga acuan sekali lagi "kemungkinan menjadi langkah yang tepat" untuk membantu mengurangi permintaan dan membuat inflasi mendekati target inflasi 2% selama dua tahun ke depan. Sementara itu, sebagian yang lain mengatakan kenaikan bunga acuan lebih lanjut sudah tidak diperlukan.

Dalam perkiraan yang dikeluarkan bulan lalu, 12 dari 19 pejabat memproyeksikan satu kenaikan lagi pada tahun ini, sementara perkiraan median menunjukkan mereka memperkirakan penurunan suku bunga setidaknya akan dimulai pada 2024 dan 2025.

Analisis terhadap risalah rapat the Fed (Bloomberg Economics)

“Para peserta secara umum mencatat bahwa penting untuk menyeimbangkan risiko pengetatan yang berlebihan dengan risiko pengetatan yang tidak memadai,” kata risalah tersebut.