Pada segmen Unit Usaha Syariah (UUS), BTN Syariah mencatatkan laba bersih Rp 333,58 miliar atau melonjak 80,12%, dari Rp 185,20 miliar di 2021. Hal ini didorong oleh peningkatan pembiayaan syariah dan kualitas pembiayaan.
“Pada 2022, Pembiayaan syariah BTN mengalami kenaikan 14,79% menjadi Rp 33,62 triliun. DPK yang dihimpun BTN Syariah mencapai Rp 34,64 triliun atau naik 18,38% yoy,” kata Haru. Dengan capaian tersebut, lanjutnya, aset BTN Syariah menjadi Rp 45,33 triliun atau naik 18,18%. Sementara itu, non-performing financing (NPF) gross turun 101 basis poin menjadi 3,31%.
(tar/wep)
No more pages