Logo Bloomberg Technoz

Dana senilai US$6 miliar yang disengketakan itu seharusnya dicairkan sebagai bagian dari kesepakatan bulan lalu untuk membebaskan lima warga Amerika yang ditahan oleh Iran. Namun, anggota Partai Republik dan beberapa anggota Partai Demokrat di Kongres menuntut agar pembekuan itu diberlakukan kembali, dan pemerintahan sedang mempertimbangkan opsi tersebut.

Menteri Keuangan Janet Yellen mengatakan pada Rabu bahwa pemerintahan tidak menutup kemungkinan memberlakukan sanksi baru terhadap Iran. Yellen menambahkan bahwa dia "tidak akan mengabaikan kemungkinan apa pun dalam hal tindakan yang mungkin diambil di masa depan."

Dana senilai US$6 miliar tersebut dapat "dibekukan kembali" kapan saja, kata John Kirby, juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS, pada hari Selasa di MSNBC. “Belum ada yang dialokasikan. Tidak satupun yang sudah dibelanjakan. Jadi semuanya masih ada di bank Qatar, dan itu adalah pilihan yang tersedia bagi kami.”

Isu tentang bagaimana menangani dan US$6 miliar tersebut menyoroti sulitnya menyeimbangkan tindakan yang dihadapi pemerintahan AS ketika serangan oleh Hamas telah mengacaukan kebijakannya di seluruh Timur Tengah. Biden telah berupaya menjaga ketegangan dengan Iran agar tidak meningkat, dengan langkah-langkah tentatif untuk memperlambat program nuklir Iran dan bernegosiasi untuk melepaskan tawanan AS.

Namun, strategi tersebut kembali dipertanyakan, dan setiap langkah untuk menyita dana Iran lagi akan memicu perselisihan dengan Tehran - dan memberikan kemenangan kepada kritikus pemerintahan yang berpendapat bahwa kesepakatan itu merupakan kesalahan sejak awal.

“Upaya Biden untuk segera pergi dari Timur Tengah memiliki satu kelemahan fatal: Ia salah menilai insentif bagi Iran, aktor paling mengganggu di panggung,” kata Suzanne Maloney, wakil presiden dan direktur program kebijakan luar negeri di Brookings Institution, dalam sebuah komentar untuk majalah Foreign Affairs. "Tidak pernah masuk akal bahwa pemahaman informal dan sedikit keringanan sanksi akan cukup untuk menenangkan Iran dan sekutunya."

Fokus Anggota Parlemen

Dana sebesar US$6 miliar yang dicairkan dalam pertukaran tahanan telah menjadi fokus utama kritik di Kongres.

Mensponsori langkah-langkah untuk membekukan dana tersebut, Pemimpin Minoritas Senat Mitch McConnell mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu bahwa "jalur sumber daya, pelatihan, dan senjata mematikan dari Tehran ke para teroris di seluruh Timur Tengah sangat jelas." 

Hamas ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh AS dan Uni Eropa.

Uang tersebut juga muncul sebagai isu kampanye bagi anggota Parti Demokrat yang mencalonkan diri di swing state (negara bagian dengan tingkat dukungan kandidat yang sama) atau negara bagian yang memilih mantan Presiden Donald Trump dalam pemilihan tahun 2020. Empat kandidat, termasuk ketua Komite Perbankan Senat, mengatakan bahwa mereka mendukung aset tersebut tetap dibekukan hingga peran Iran dalam serangan terhadap Israel dapat dipastikan.

"Prioritas Kongres saat ini memberikan bantuan militer, ekonomi, dan kemanusiaan yang kuat untuk mendukung Israel saat mereka membela diri dari serangan teroris mengerikan Hamas," kata Senator Demokrat Sherrod Brown dari Ohio dalam sebuah pernyataan. "Saat kita berusaha menuntut pertanggungjawaban siapa pun yang mendukung terorisme, pemerintahan harus membekukan US$6 miliar aset Iran."

Senator Demokrat Bob Casey dari Pennsylvania mengkritik Partai Republik karena "dengan sengaja menyesatkan rakyat Amerika" tentang dana US$6 miliar. Dia mengatakan "tidak ada dana sanksi yang telah ditransfer ke Iran."

Namun, ia juga mengatakan "dana ini harus tetap dibekukan sampai kita dapat menentukan apakah Iran memainkan peran dalam serangan tersebut dan bagaimana tanggapan AS yang sesuai."

(bbn)

No more pages