Hal serupa juga telah disampaikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tentang antisipasi lonjakan harga BBM imbas konflik Israel-Hamas.
“Kalau mitigasi terhadap fluktuasi harga, kami sudah punya formula-formulanya. Itu ada formulanya. Ketika naik, terjadi windfall, itu sudah ada. Bisa diantisipasi," ujar Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Noor Arifin Muhammad.
Adapun per hari ini, Rabu, harga minyak jenis Brent tercatat US$ 87,99/barel. Naik 0,39% dibandingkan hari sebelumnya. Dalam seminggu terakhir, harga Brent naik 2,56% secara point-to-point.
Sedangkan yang jenis Light Sweet atau West Texas Intermediate (WTI) harganya US$ 86,05/barel. Naik 0,07%.Selama sepekan terakhir, harga WTI bertambah 2,17%.
Pada awal konflik memanas, harga minyak WTI terkerek naik hingga US$3 atau sekitar 4,5%. Sama halnya dengan Brent, yang melejit 4,49%.
(ibn/frg)