Seorang juru bicara yang mewakili kementerian pangan dan perdagangan India menolak berkomentar. Juru bicara kementerian keuangan tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Perdana Menteri Narendra Modi akan mengupayakan masa jabatan ketiga pada pemilu tahun depan. Pemerintahan yang dipimpinnya juga membatasi ekspor gula dan gandum menjaga pasokan dalam negeri.
Harga eceran beras di Delhi telah melonjak 22% dari tahun sebelumnya, sementara harga gandum sekitar 12% lebih mahal, menurut data yang dikumpulkan oleh kementerian pangan.
Ada kekhawatiran bahwa produksi beberapa tanaman, termasuk tebu, dapat turun karena curah hujan yang tidak merata di wilayah penanaman utama pada tahun tersebut. Curah hujan kumulatif selama musim hujan Juni-September merupakan yang terlemah dalam lima tahun terakhir.
Meskipun harga beras di Asia telah menurun akhir-akhir ini, masih terdapat kekhawatiran mengenai potensi dampak El Niño terhadap produksi di wilayah tersebut. Kekurangan apapun dapat memacu kembalinya harga-harga dan memicu inflasi.
Meningkatnya harga beras dapat merugikan miliaran orang di seluruh dunia karena menyumbang 60% dari total asupan kalori masyarakat di beberapa wilayah Asia Tenggara dan Afrika. Banyak negara masih berjuang untuk pulih dari kemerosotan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi ini.
India menanam beberapa jenis beras, termasuk beras pratanak, yang menyumbang sekitar 30% dari total ekspornya. Negara Asia Selatan ini memiliki pangsa sekitar 40% dalam perdagangan global pada tahun 2022-2023.
(bbn)