Logo Bloomberg Technoz

“Kami masuk pasar baik di pasar valas (spot dan DNDF) maupun pasar SBN (pembeliaan SBN),” ungkap Edi kepada Bloomberg Technoz.

Kedua, bank sentral mulai bulan lalu memperkenalkan instrumen baru yaitu Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Tujuannya adalah untuk menjaring arus modal asing, yang kemudian menambah pasokan valas di perekonomian sehingga bisa menopang stabilitas rupiah.

"Total SRBI (per akhir minggu lalu) sekitar Rp 91 triliun, kepemilikan asing sekitar 10%. Pasar sekunder SRBI secara perlahan terbentuk atau meningkat. Untuk suatu instrumen yg baru, saya melihat ini lumayan baik perkembangannya," kata Edi.

Ketiga adalah pemanfaatan devisa hasil ekspor. BI memberikan bunga yang kompetitif bagi perbankan yang menyimpan devisa hasil ekspor di bank sentral di instrumen Term Deposit Valas Devisa Hasil Ekspor.

"Posisi TD DHE saat ini kurang lebih US$ 1,8 miliar. Lumayan meningkat dibandingkan sebelum PP 36," ujar Edi.

Apakah BI juga mempertimbangkan kenaikan suku bunga BI 7 Day Reverse Repo Rate untuk menjaga stabilitas rupiah?

"Kalau terkait policy rate, saya tidak bisa komen. Itu kewenangan board (Dewan Gubernur). Hal tersebut akan dibahas secara komprehensif dalam RDG (Rapat Dewan Gubernur) bulanan," tegas Edi.

(aji)

No more pages