Pada 2022 hingga 2023, India memperkenalkan sistem kuota dan membatasi ekspor gula menjadi sekitar 6 juta ton setelah hujan yang terlambat mengurangi produksi, dibandingkan dengan 11 juta ton yang tidak dibatasi pada tahun sebelumnya.
Menurut survei Bloomberg bulan lalu terhadap 14 analis, pedagang, dan pabrik penggiling, sebagian besar mengatakan India mungkin tidak akan mengekspor gula musim ini karena produksi yang lebih rendah. Dua responden mengatakan pengiriman bisa mencapai setidaknya 2 juta ton.
Harga kontrak berjangka gula mentah melonjak ke level tertinggi dalam 12 tahun pada bulan September karena kekhawatiran tentang pasokan yang ketat, meskipun ada panen besar dari Brasil sebagai produsen terbesar di dunia. Beberapa wilayah dari negara bagian Karnataka dan Maharashtra di India - wilayah-wilayah pertumbuhan utama - termasuk di antara wilayah yang paling kering selama musim hujan.
Menurut perkiraan kelompok industri, produksi dari Thailand sebagai eksportir terbesar kedua di dunia, kemungkinan akan turun hampir seperlima dalam panen mendatang karena kekeringan parah. Awalnya El Nino tahun ini telah menyebabkan kondisi yang lebih kering dan curah hujan yang lebih rendah di banyak wilayah Asia.
(bbn)
