Bloomberg Technoz, Jakarta - Emiten bank digital PT Bank Jago Tbk (ARTO) kembali parkir dan menetap di zona merah pada perdagangan Rabu (11/10/2023). Harga saham kini tercatat menjadi yang paling anjlok dalam sejak Juli 2020, atau lebih dari 3 tahun terakhir.

Laju saham ARTO ambles 3,11% ke harga Rp1.870. Sepanjang hari, pergerakan saham ARTO bergerak pada rentang Rp1.870 - Rp1.975. Dengan kapitalisasi pasar saat ini hanya Rp26,19 triliun. Terkikis sejak awal tahun yang kala itu sempat mencapai Rp51,5 triliun.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) saham ARTO ditransaksikan sebanyak 6.229 kali dengan volume sebesar 20,90 juta saham, dan nilai transaksinya mencapai Rp39,81 miliar.

Saham ARTO juga sudah terkoreksi mencapai 19% dalam sebulan terakhir. Adapun sejak awal tahun saham Bank Jago drop hingga 49%.

Salah satu sebab koreksinya saham ARTO yang begitu masif, investor asing gencar melego saham ARTO. Tercatat sepanjang satu bulan perdagangan (11 Sept–10 Okt), saham ARTO dilakukan aksi jual bersih (net sell) mencapai Rp55,34 miliar. Lebih jauh, sepanjang 2023 atau dalam tahun berjalan, saham ARTO dilego hingga Rp914,83 miliar.