Kritik Erdogan muncul ketika Turki, yang mendukung upaya Palestina untuk mendirikan negara merdeka, berupaya mencegah eskalasi yang lebih luas. Pemimpin Turki tersebut memperingatkan bahwa konflik yang berkepanjangan berisiko melanda Timur Tengah dan mengkritik keputusan Israel untuk memutus aliran air dan listrik ke daerah kantong yang terisolasi tersebut.
Israel di masa lalu menuduh Turki mendukung Hamas, yang menguasai Jalur Gaza. Amerika Serikat menganggap kelompok militan Islamis itu sebagai organisasi teroris. Turki tidak. AS dan Turki adalah sekutu NATO.
"Apa yang akan dilakukannya dengan semua kapal dan pesawatnya di kapal induk yang datang ke sini?" Kata Erdogan.
Kantor kepresidenan Turki mengungkapkan Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin membahas dalam sebuah panggilan telepon pada hari Selasa malam tentang cara-cara untuk menghentikan penyebaran konflik.
Komentar Erdogan ini juga muncul setelah AS menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak (drone) bersenjata milik Turki yang terbang terlalu dekat dengan pasukan darat Amerika dalam serangan udara pekan lalu terhadap militan Kurdi yang didukung AS di Suriah.
Komentar Erdogan ini bisa berdampak pada usaha pencairan hubungan Turki dan Israel yang baru saja dimulai. Hubungan kedua negara memburuk pada tahun 2010 karena serangan mematikan Israel terhadap armada Turki yang membawa aktivis pro-Palestina ke Gaza.
(bbn)
