Bloomberg Technoz, Jakarta - Arus keluar modal asing masih memberi tekanan besar bagi kekuatan nilai tukar rupiah dalam menghadapi dolar Amerika. Pada saat yang sama, upaya Bank Indonesia menarik modal asing melalui instrumen baru bertenor pendek, SRBI, masih belum mampu memicu arus masuk dana segar dari mancanegara.
Yang terjadi sejauh ini adalah migrasi modal asing dari SBN ke SRBI di tengah capital outflow yang juga kencang. Sebagian dana asing di SBN keluar dan berpindah ke SRBI, sementara sebagian lagi benar-benar keluar dari pasar domestik memburu aset investasi di pasar negara maju sebagai bagian dari 'flight to safety', menyusul sinyal 'higher for longer' bunga acuan Amerika Serikat.
Dalam lelang SRBI hari ini, tercatat nilai bidding amount sebesar Rp14,6 triliun, naik 21% dibanding lelang sebelumnya. Ini kontras dengan lelang SBSN kemarin yang mencatat penurunan animo hingga 60%, hanya Rp10,75 triliun.
Pada hari yang sama kala lelang SRBI digelar, di pasar SBN terlihat pemodal masih banyak yang melepas tenor pendek 2 tahun. Terindikasi dari kenaikan yield INDOGB-2Y di saat tenor lebih panjang kompak mencatat penurunan yield sampai jelang sore hari ini.
Menilik histori posisi asing di SBN sejak lelang SRBI digelar 15 September, kemudian secara rutin tiap Rabu dan Jumat, pemodal asing hampir selalu mencatat posisi jual bersih SBN di hari ketika lelang SRBI digelar.