“Pemerintah memang memberikan tambahan kuota sebanyak 1,5 juta ton namun pelaksanaannya akan disesuaikan dengan kebutuhan penyaluran di dalam negeri,” ujar Iqbal dalam keterangannya, Rabu (11/10/2023).
Iqbal menngatakan pemerintah saat ini fokus mempertahankan stabilitas harga beras di masyarakat, terlebih di tengah situasi saat ini yang menjelang musim tanam.
Dalam kesempatan tersebut Iqbal juga menambahkan terkait isu negara asal impor. Dia mengatakan penugasan importasi beras ini dari negara mana saja yang memungkinkan dan memenuhi semua standar persyaratan.
“Untuk negara asal impor ini bisa dari manapun tidak terpatok hanya 1 negara saja, jadi bisa banyak negara seperti penugasan sebelumnya. Kita cari negara mana yang masih banyak produksinya dan memenuhi standar persyaratan,” tambah Iqbal.
(bbn)