Namun Dito mengakui bahwa dirinya mengenal Galumbang Menak yang merupakan Direktur Utama PT Mora Telematika Tbk (MORA) yang juga merupakan terdakwa dalam kasus korupsi BTS Bakti. Dito juga tak menampik adanya pertemuan dengan Galumbang Menak sebanyak dua kali di rumah orangtua Dito yakni di Jalan Denpasar Nomor 34, Kuningan, Jakarta Selatan.
"Pertemuan apa itu?" tanya hakim Hendri.
"Waktu itu saya hanya ngobrol bisnis. Waktu itu beliau baru selesai IPO (Initial Public Offering) dan keluarga saya waktu itu sempat mau IPO dan meminta konsultasi ke beliau," jawab Dito.
Pada saat itu Dito membenarkan bahwa Galumbang hadir bersama seseorang yang diketahui bernama Resi. Dito mengatakan, dalam pertemuan itu dia tidak menerima bingkisan.
"Pada pertemuan pertama Galumbang menitipkan sesuatu kepada saudara?" tanya Hakim.
"Tidak Yang Mulia," jawab Dito yang merupakan politikus muda Partai Golkar tersebut.
Seperti yang diketahui, nama Dito Ariotedjo terseret dalam kasus proyek BTS 4G Bakti Kominfo ini lantaran dalam persidangan beberapa waktu lalu, Komisaris PT Solitech Media Sinergy, Irwan Hermawan dan Direktur PT Multimedia Berdikari Sejahtera, Windi Purnama bercerita tentang sejumlah aliran uang untuk menghentikan penyelidikan oleh BPK dan Kejaksaan. Salah satunya disebut diberikan kepada Dito.
Dito kemudian dihadirkan dalam sidang lanjutan korupsi BTS Bakti Kominfo pada Rabu (11/10/2023). Dito memenuhi panggilan jaksa untuk memberi keterangan sebagai saksi tambahan dalam kasus tersebut.
(ezr)