Logo Bloomberg Technoz

Namun pembalikan arah ini tidak terjadi pada pasar properti di negara-negara di luar Asia, seperti Kanada hingga Swedia. Banyak dari negara tersebut yang masih berjuang rebound efek naiknya suku bunga. Penjualan properti di Amerika Serikat (AS) sendiri diperkirakan menurun di sepanjang tahun. Menjadi penurunan pertama dalam 10 tahun terakhir.

Para analis optimis penjualan properti Singapura kembali pulih seiring dengan bertambahnya suplai. Tercatat akan ada lebih dari 500 unit suplai baru, yang tersebar di tujuh wilayah sepanjang 2023. Jumlahnya sangat melonjak dibandingkan suplai dua tahun sebelumnya yang hanya lima unit.

Christine Sun, Vice President Riset dan Analis OrangeTee & Tie menyinggung, suplai unit baru membuat calon pembeli mempunyai banyak opsi hunian. Ini diharapkan menjadi katalis penurunan harga properti.

Di lain hal, terdapat 33.600 unit kondominium yang akan selesai pembangunannya pada akhir 2024. Unit baru ini merupakan executive condominium subsidi dari pemerintah Singapura kepada warga, yang bertujuan memenuhi permintaan unit baru baik sewa ataupun milik.

Mak menambahkan, dengan bertumbuhnya pasar properti akan meningkatkan pendapatan rumah tangga, mengurangi angka pengangguran, dan diharapkan mampu mendorong harga ke level yang lebih tinggi.  Prediksi Mak untuk penjualan properti private akan masih akan stabil di 2023. Namun khusus segmen rumah sewa akan naik.

Sedangkan Sun memprediksi harga rumah di Singapura akan mengalami kenaikan 5%-8% sepanjang 2023. Namun khusus segmen rumah sewa akan naik lebih tinggi, sekitar 13%-16%.

(wep)

No more pages