Logo Bloomberg Technoz

Bloomberg Technoz, Jakarta - Pergerakan harga saham PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) mendadak lincah pada perdagangan siang hari ini. Hingga penutupan sesi I, harganya sudah naik 28 poin atau setara dengan kenaikan 12,96% ke level Rp244/saham.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia pada Rabu (11/10/2023), kenaikan itu terjadi setelah sebanyak 484 juta saham ditransaksikan. Nilai transaksi sebesar Rp114,38 miliar dengan frekuensi sebanyak 14.556 kali.

Volume transaksi yang tinggi tersebut turut membuat saham META menjadi saham teraktif keempat setelah saham PT Lovina Beach Brewery Tbk (STRK).

Pergerakan Saham META Rabu (11/10/2023) (Bloomberg)

META bahkan sempat menyentuh level tertinggi mencapai Rp250/saham. Adapun level terendah sebesar Rp214/saham.

Gerak saham perusahaan milik Anthoni Salim ini tengah merangsek ke jajaran saham dengan imbal hasil tertinggi atau top gainers. Secara sektoral, saham META berada di urutan ketiga setelah saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Secara keseluruhan, saham META ada di peringkat kesepuluh, menyusul saham PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI).

Kenaikan harga saham META ditengarai atas manuver ekspansi bisnisnya, Perusahaan membuka opsi untuk mengakuisisi ruas tol milik BUMN Karya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

"Akuisisi menjadi salah satu strategi pertumbuhan kami. Ada batas minimal tertentu, 40% kepemilikan usai akuisisi. Jika di Waskita ada yang dijual masuk dalam batas minimal itu, kami tidak menutup kemungkinan untuk mengeksplornya," terang Direktur META Danni Hasan, dikutip Rabu (11/10/2023).

Adapun Danni belum memberikan detail lebih lanjut terkait dengan rencana tersebut. Yang jelas, menurut Danni, META akan mengakuisisi perusahaan yang bisa mendongkrak kinerja keuangan.

"Yang paling utama adalah, seberapa jauh potensi perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi positif," ujarnya.

Pada saat yang bersamaan, WSKT saat ini juga tengah fokus untuk melakukan divestasi aset tol kepemilikannya. Salah satu yang masuk daftar jual adalah, ruas tol Pemalang-Batang.

Ruas tol tersebut berada di bawah konsesi PT Pemalang Batang Toll Road (PBTR). Sebesar 60% saham PBTR sendiri dikuasai oleh PT Waskita Toll Road (WTR), yang merupakan anak usaha WSKT.

(fad)

No more pages