Logo Bloomberg Technoz

Menjawab Permintaan Pedagang yang Minta Tutup Semua E-commerce

News
11 October 2023 16:05

Ilustrasi E-Commerce (Dok. Istimewa)
Ilustrasi E-Commerce (Dok. Istimewa)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Aktivitas perdagangan online melalui marketplace terus bertumbuh, khususnya pada segmen pasar ritel. Keinginan para pedagang di pusat grosir Tanah Abang, untuk menutup seluruh e-commerce — tidak hanya TikTok Shop— bukan menjadi solusi bijak.

Pada catatan tahun 2022, nilai transaksi belanja e-commerce di Indonesia mencapai US$51,9 miliar (sekitar Rp813,5 triliun), dan diprediksi terus bertumbuh. Dalam catatan, tahun 2015 perdagangan online di Indonesia mencapai US$13 miliar.

Artinya dalam waktu tujuh tahun terjadi kenaikan 300% lebih. Pencapaian yang didukung oleh percepatan penetrasi internet dan pertumbuhan ekonomi makro Indonesia yang terjadi di level 5%, kata fouder Tokopedia, William Tanuwijaya dalam sebuah kesempatan.

Saat wacana penertiban bisnis social commerce — gabungan antara media sosial dengan e-commerce, yang dilakukan TikTok— oleh Kementerian Perdagangan, gelombang dukungan hadir dari pedagang Tanah Abang.

Bahkan  dorongan penutupan tidak hanya TikTok Shop, tapi juga Shopee, Lazada. Beberapa pedagangan membentangkan karton bekas bertuliskan, “Tolong kami pak, tolong hapuskan Tiktok Shop, Lazada… Shopee…”

Aksi pedagang di Pasar Tanah Abang menolak TikTok. (Sumber: Bloomberg Technoz/Dovana Hasiana)