Logo Bloomberg Technoz

IMF Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5%, Bukan Berarti Baik-baik Saja

Hidayat Setiaji
11 October 2023 13:25

Ilustrasi Bendera Indonesia (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)
Ilustrasi Bendera Indonesia (Sumber: Dimas Ardian/Bloomberg)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) meriis laporan World Economic Outlook (WEO) terbaru edisi Oktober. Dibandingkan WEO edisi Juli, proyeksi terhadap ekonomi Indonesia belum berubah.

Lembaga yang berkantor pusat di Washington DC (Amerika Serikat/AS) itu masih mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5% untuk 2023. Untuk tahun depan, ekonomi Tanah Air diperkirakan tumbuh dengan angka yang sama.

IMF memberi sejumlah catatan untuk prospek perekonomian Indonesia. Pertama, transisi ke energi bersih akan membawa keuntungan bagi Indonesia.

“Dengan skenario net zero emission pada 2050, International Energy Agency (IEA) memperkirakan permintaan tembaga akan naik 1,5 kali lipat, nikel dan kobalt 2 kali lipat, dan litium sampai 6 kali lipat pada 2030. Ini bisa mendorong kenaikan harga secara substansial dan berdampak terhadap negara-negara produsen." 

Kantor IMF di Washington D.C (Al Drago/Bloomberg)

“Sebagai contoh, Chile dan Peru adalah produsen lebih dari sepertiga tembaga dunia. Sedangkan Indonesia dan Filipina menguasai sekitar separuh pasokan nikel,” jelas laporan IMF.