Logo Bloomberg Technoz

Cak Imin Sebut Subsidi Solusi Kesenjangan Ekonomi RI

Pramesti Regita Cindy
11 October 2023 12:25

Ketua PKB sekaligus bakal cawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)
Ketua PKB sekaligus bakal cawapres Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. (Bloomberg Technoz/Andrean Kristianto)

Bloomberg Technoz, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengungkap hal yang perlu dibenahi untuk mengatasi kesenjangan ekonomi di Indonesia dan tak meratanya persebaran pendapatan. Cak Imin yang juga bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan mendampingi bakal capres Anies Baswedan itu mengatakan, ada tiga strategi yang bisa dilakukan.

"Dan ini harus diantisipasi 3 strategi jangka pendek. Tentu APBN kita harus mampu memberikan subsidi bagi kelas menengah bawah, yang tidak mampu secara ekonomi. Sehingga tidak terjadi kemiskinan, sekaligus agar tidak terjadi gap yang terlalu tajam," kata Muhaimin dalam wawancara dengan Bloomberg Technoz di kawasan Widya Chandra IV, Jakarta Selatan, Selasa siang (10/10/2023).

Diketahui pertumbuhan ekonomi Indonesia relatif cukup baik dibandingkan negara-negara dunia lainnya. Namun di sisi lain, kesenjangan meningkat. Gini ratio per Maret 2023 berada pada angka 0,388 yakni naik dari Maret 2022 yang berada di angka 0,384. Artinya kesenjangan ekonomi masih terjadi.

Cak Imin melanjutkan, selain subsidi APBN, yang kedua adalah perlunya mengurangi ketimpangan ekonomi antara wilayah kota dan desa. Dalam hal ini, APBN kembali perlu membangun desa sekaligus mendongkrak pertumbuhan ekonomi di desa khususnya menggerakkan ekonomi yang berbasis sumber daya alam.

"Konsentrasi pembangunan desa amat sangat strategis penting mendorong agar gap pertumbuhan kota yang cepat dan tinggi dengan desa yang pendapatannya rendah. APBN bisa ikut campur tangan dalam pembangunan di desa dengan menggerakkan seluruh ekonomi desa berbasis sumber daya alam yang ada," sambung Wakil Ketua DPR ini.