Adapun perusahaan perangkat lunak Monday.com mengatakan sekitar 5% dari 1.000 stafnya telah direkrut.
Shmuel Chafets, salah satu pendiri dan chairman perusahaan modal ventura (venture capital/VC) Target Global yang berbasis di Tel Aviv, mengatakan bahwa ia telah menjadi sukarelawan di militer Israel.
Orang-orang yang bekerja untuk perusahaan portofolio Target Global, baik CEO maupun pengembangnya, juga telah mendaftar atau telah direkrut untuk perangi Hamas.
Perang ini telah menelan sebagian besar angkatan kerja sipil Israel, yang mencakup konsentrasi besar pekerja teknologi dan VC.
Teknologi telah menjadi salah satu sektor dengan pertumbuhan tercepat di Israel dalam beberapa dekade terakhir, dengan negara itu muncul sebagai kekuatan keamanan siber. Industri ini menyumbang sekitar 10% dari tenaga kerjanya.
Target Global adalah salah satu yang terbesar di negara ini, dengan pendanaan sekitar 3 miliar euro dan berinvestasi di startup di seluruh Eropa.
Selama akhir pekan, Hamas, yang ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh AS dan Eropa, melancarkan serangan mendadak ke seluruh Israel selatan dan menewaskan setidaknya 1.000 orang Israel, sebagian besar warga sipil.
Di sisi lain, setidaknya 600 warga Palestina telah tewas dalam serangan balasan. Israel telah mengumumkan mobilisasi terbesarnya yang pernah ada dengan lebih dari 300.000 tentara cadangan. Semalam, negara itu menyerang Jalur Gaza dan sedang membangun pangkalan untuk menampung ribuan tentara.
Chafets, yang berusia 41 tahun, adalah VC terkemuka Israel. Dia mengatakan dia menjadi sukarelawan dengan pasukan Israel karena terlalu tua untuk direkrut, dan dikerahkan di dekat perbatasan Israel dengan Jalur Gaza.
“Kami melihat ratusan ribu orang keluar dari kehidupan mereka, dan mengenakan seragam,” kata Chafets dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg TV pada Senin. “Orang-orang bergegas ke dinas militer.”
--Dengan asistensi Paayal Zaveri dan Todd Shields.
(bbn)