Bloomberg Technoz, Jakarta - Nilai tukar rupiah hari ini mungkin masih akan kesulitan meraih kekuatan meskipun sentimen pasar keuangan global semakin membaik dan seharusnya dapat membantu kelanjutan rebound harga obligasi maupun saham.

Setelah gagal meraih momentum penguatan hingga terperosok ke level terlemah baru kemarin, surutnya animo pemodal asing ke pasar domestik yang ditandai dengan permintaan lelang SBSN yang anjlok hingga 60%, masih membebani gerak rupiah. 

Secara teknikal, rupiah menghadapi potensi koreksi terbatas di rentang Rp15.745-Rp15.774/US$ hari ini. Di pasar spot kemarin, rupiah ditutup melemah 0,3% ke Rp15.735/US$. Sementara kurs tengah Bank Indonesia (JISDOR), rupiah ditutup di Rp15.708/US$.

Sementara pagi ini, dinamika rupiah di pasar derivatif masih memperlihatkan pelemahan dengan kontrak NDF 1 bulan bergerak di Rp15.737/US$ dan 1 minggu di Rp15.729/US$.

Sentimen pasar hari ini sejatinya masih akan cerah, melanjutkan kegairahan yang sudah berlangsung sejak kemarin. Para pelaku pasar keuangan global semakin menurunkan taruhannya terhadap probabilitas kenaikan bunga Federal Reserve pada sisa tahun ini, menyusul semakin banyak pernyataan bernada dovish dari para pejabat bank sentral tersebut.