Logo Bloomberg Technoz

Kini, sepertinya sentimen itu mulai pudar. Sekarang pelaku pasar tengah memantau dinamika seputar suku bunga acuan, terutama di Amerika Serikat (AS), yang kemungkinan sudah mencapai puncaknya.

Perkembangan ini datang usai pernyataan dari para pejabat teras bank sentral AS, Federal Reserve. Presiden Fed Cabang Dallas Lorie Logan menyebut bahwa jika premi risiko di pasar obligasi meningkat.

"Ini mendinginkan ekonomi bagi kita, sehingga mengurangi kebutuhan untuk pengetatan kebijakan moneter lebih lanjut," ujarnya, seperti dikutip dari Bloomberg News.

Pernyataan Logan serupa dengan Presiden Fed Cabang San Francisco Mary Daly, yang mengatakan pada 5 Oktober lalu bahwa "jika kondisi keuangan, yang telah mengetat secara signifikan dalam 90 hari terakhir, tetap ketat, kebutuhan bagi kita untuk mengambil tindakan lebih lanjut berkurang."

Tanpa sentimen kenaikan suku bunga acuan, dolar AS pun meredup. Setelah pada 8 Oktober menyentuh 107, yang merupakan rekor tertinggi sejak November tahun lalu, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan 6 mata uang utama dunia) terus melemah. Kemarin, indeks ini ditutup di posisi 105,825.

Emas dan dolar AS memiliki hubungan berbanding terbalik. Biasanya harga emas naik saat dolar AS lesu.

Ini karena emas adalah aset yang dihargai dalam dolar AS. Pelemahan dolar AS akan membuat emas menjadi lebih murah bagi investor yang memegang mata uang lain. Permintaan pun naik sehingga harga mengikuti.

Namun ini semua masih belum pasti. Sebab dalam dot plot terbarunya, Fed masih mengindikasikan akan ada kenaikan suku bunga acuan sekali lagi tahun ini.

Sumber: FOMC, Bloomberg

Jadi, pelaku pasar kini sedang menimbang-nimbang soal arah suku bunga acuan Negeri Paman Sam. Sebab, suku bunga akan sangat menentukan nasib harga emas ke depan.

Analisis Teknikal

Secara teknikal dalam perspektif harian (daily time frame), emas memang masih bearish. Terlihat dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 41,94.

RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.

Oleh karena itu, masih ada kemungkinan harga emas turun lagi. Target koreksi atau support terdekat ada di US$ 1.843/ons. Jika tertembus, maka ada kemungkinan koreksi berlanjut ke US$ 1.839/ons.

Sedangkan target kenaikan atau resisten terdekat adalah US$ 1.881/ons. Penembusan di titik ini bisa membawa harga emas naik ke US$ 1.904/ons.

(aji)

No more pages