Biden menyampaikan tanggapannya secara luas dan paling emosional mengenai perang antara Israel dan Hamas, yang pecah pada hari Sabtu ketika militan menyerbu Israel Selatan dan menembakkan rentetan roket ke kota-kota di seluruh negeri. Peristiwa ini menewaskan sebagai besar warga sipil, termasuk orang tua, anak-anak serta lebih dari belasan orang Amerika. Biden juga terkadang menunjukkan kemarahannya ketika mengutuk kekerasan sebagai hal yang “menjijikkan.”
Peristiwa serangan ini terjadi pada saat Biden tengah kesulitan mempertahankan dukungan untuk Ukraina dalam perang dengan Rusia dan ketika kekacauan yang terjadi di antara anggota Partai Republik di Kongres yang membuat kehilangan ketua DPR.
Biden bersama Jerman, Prancis, Italia, dan UK telah berbicara lewat telepon pada hari Senin dan kemudian mengeluarkan pernyataan yang memperbarui dukungan mereka untuk Israel dan mengutuk Hamas.
Sedangkan China, yang selalu menyatakan dirinya sebagai global peacemaker, mengeluarkan pernyataan awal pada hari Minggu yang tidak menyebutkan pihak yang melakukan agresi dan gagal menawarkan bantuan langsung yang spesifik. Kemudian dikatakan bahwa mereka adalah "sahabat bagi keduanya” dan bahwa mereka "merasa sedih" untuk para korban jiwa.
Lebih dari 1.000 warga Israel tewas dan ribuan lainnya terluka atau diambil sebagai tawanan, menurut Kedutaan Besar Israel di Washington. Pihak berwenang di Gaza melaporkan 830 orang tewas di sana.
Biden mengatakan pada hari Selasa bahwa setidaknya 14 warga Amerika Serikat tewas dalam serangan tersebut, dan ada warga Amerika yang disandera Hamas. Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan bahwa 20 atau lebih warga Amerika tidak diketahui keberadaannya di Israel, tetapi itu tidak selalu berarti bahwa mereka sedang ditahan sebagai sandera.
Presiden mengutuk serangan Hamas sebagai "tindakan kejahatan murni" yang "mengingatkan pada serangan paling buruk ISIS. Biden juga mengatakan, bahwq Israel haru membal diri. Amerika dan Eropa telah mendeklarasikan bahwa Hamas adalah kelompok teroris, yang memiliki sejarah serangan bom bunuh diri yang menjadi penghalang bagi perdamaian antara Israel dan Palestina.
"Seperti setiap negara di dunia, Israel memiliki hak untuk merespons — bahkan memiliki kewajiban untuk merespons — serangan-serangan kejam ini," kata Biden.
Biden mengatakan bahwa ia memberi tahu Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dalam panggilan telepon pada Selasa bahwa "respons kami akan cepat, tegas, dan luar biasa" jika serangan serupa terjadi di AS, sambil tetap mematuhi aturan hukum.
Biden dan Netanyahu juga berbicara tentang "kemampuan tambahan yang akan dibutuhkan oleh Israel," dan presiden berjanji bahwa pesawat AS akan mendarat dengan pasokan-pasokan tersebut "dalam beberapa hari mendatang," kata Sullivan kepada wartawan setelah pidato presiden.
Konflik ini merupakan krisis terburuk yang dihadapi Israel dalam beberapa dekade, dan negara ini telah berpaling kepada sekutu terbesarnya, AS, untuk dukungan. Pemerintahan Biden telah menyediakan sejumlah peralatan militer kepada Israel dari stok penangkal rudal Iron Dome di Israel, kata Sullivan.
Israel telah memanggil lebih dari 300.000 reservis sebagai antisipasi serangan besar-besaran terhadap Jalur Gaza, yang dikendalikan oleh Hamas. Kemampuan Kongres untuk dengan cepat menyetujui permintaan dana bantuan militer baru telah terhambat oleh penggulingan Ketua DPR Kevin McCarthy.
Sullivan mengatakan Gedung Putih akan mengajukan permintaan baru kepada para legislator AS untuk bantuan pertahanan baik untuk Israel maupun Ukraina, tetapi tidak menyebutkan apakah permintaan tersebut akan digabungkan.
Biro Investigasi Federal (FBI) sedang bekerja sama dengan Israel untuk mencari orang Amerika yang diyakini hilang. Intelijen AS dan para ahli penyelamatan sandera juga akan bekerja dengan rekan-rekan mereka di Israel. Tidak ada rencana untuk mendeploy pasukan militer AS di Israel, kata Sullivan. AS juga sedang berkonsultasi dengan Israel dan Mesir untuk memfasilitasi evakuasi warga sipil dari Gaza, tambahnya.
Ada kekhawatiran bahwa serangan Hamas bisa menjadi pertanda serangan lebih luas dari kelompok proksi yang didukung oleh Iran, seperti Hezbollah di Lebanon. Kedua kelompok ini sangat didukung oleh Tehran dan keduanya dilengkapi dengan ribuan misil yang dapat menghantam kota-kota Israel.
Angkatan Laut AS telah mengirim kelompok serangan kapal induk USS Gerald Ford ke Laut Tengah Timur dan memperkuat kehadiran pesawat tempur di sana untuk menakut-nakuti Iran dan kelompok militan yang berafiliasi dengannya agar tidak melakukan langkah semacam itu.
"Kami siap untuk bergerak dengan aset tambahan yang diperlukan," kata Biden. “Saya katakan lagi, kepada setiap negara, setiap organisasi, siapa pun yang berpikir untuk mengambil keuntungan dari situasi ini, saya hanya punya satu kata: jangan."
Biden juga mengatakan bahwa FBI, Departemen Keamanan Dalam Negeri, dan agen penegak hukum lainnya memantau setiap ancaman dalam negeri terhadap komunitas Yahudi sehubungan dengan serangan tersebut.
"Ini adalah terorisme. Tetapi sayangnya bagi orang Yahudi, ini bukan hal baru. Serangan ini telah menghadirkan kembali kenangan menyakitkan dari bekas luka yang ditinggalkan oleh ribuan tahun antisemitisme dan genosida," kata presiden.
(bbn)