"Dengan dasar inflasi inti menurun lebih cepat dan lebih rendah dari yang kami perkirakan, inflasi inti dan IHK dibawah 4%, kami memandang suku bunga BI rate memadai dalam arti tidak diperlukan suatu kenaikan suku bunga lagi. Itu stance kami," katanya dalam konferensi pers usai RDG, Kamis (16/2/2023).
Pada kesempatan yang sama, ia menyampaikan bahwa IHK pada Januari 2023 tercatat rendah 0,34% (mtm) atau 5,28% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 5,51% (yoy). Penurunan inflasi didorong oleh inflasi inti dan administered prices yang menurun serta inflasi bahan pangan bergejolak (volatile food) yang terjaga.
Perkembangan ini sebagai dampak positif kebijakan moneter Bank Indonesia yang front loaded, pre-emptive, dan forward looking dalam mengendalikan inflasi dengan didukung pengendalian inflasi volatile food melalui GNPIP.
Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi inti tetap berada dalam kisaran 3,0±1% pada semester I 2023 dan inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) kembali ke dalam sasaran 3,0±1% pada semester II 2023.
(krz/evs)