Finnair Oyj mengatakan bahwa penerbangannya dibatalkan hingga 30 Maret, sementara maskapai lowcost EasyJet mengatakan bahwa mereka telah menghentikan penerbangan ke Tel Aviv dan akan memonitor situasi "dengan niat untuk melanjutkan beberapa layanan ketika kami dapat melakukannya."
Maskapai ini mengikuti Deutsche Lufthansa AG, Air France-KLM, dan maskapai besar Amerika Serikat lainnya yang menghentikan operasi ke Israel pada hari Senin.
Penangguhan ini mempersulit upaya wisatawan asing dan pebisnis untuk meninggalkan Israel. Sekaligus menciptakan hambatan bagi warga Israel yang ingin kembali ke negaranya.
Kementerian Luar Negeri Jerman mengatakan bahwa mereka berencana untuk mengoperasikan penerbangan khusus Lufthansa pada hari Kamis dan Jumat untuk membantu evakuasi warganya.
Para maskapai yang masih beroperasi menuju Tel Aviv menyesuaikan jadwal agar awak pesawatnya bisa langsung pulang tanpa harus bermalah di kota tersebut.
British Airways Pfc telah mengubah waktu keberangkatannya sehingga penerbangan yang berangkat dari London Heathrow pada pagi hari, bukan sore hari. Virgin Atlantic juga melanjutkan penerbangan ke Israel dan telah memperpanjang kebijakan rebooking (pemesanan ulang) sehingga pelanggan yang tidak ingin terbang dapat mengubah atau mendapatkan pengembalian dana penuh hingga 4 November.
Emirates dan FlyDubai serta maskapai Turki Pegasus juga masih terbang, menurut data Flightradar24.
Tel Aviv adalah "bagian kecil dari jaringan Eropa secara umum," kata Alex Irving, seorang analis di Bernstein. Namun, maskapai melakukan lebih banyak bisnis ke wilayah Timur Tengah yang lebih luas, sehingga bisa ada potensi gangguan lebih besar jika konflik meluas, katanya.
Saham-saham maskapai besar terlihat telah pulih pada hari Selasa, dengan induk British Airways, IAG SA, diperdagangkan naik 2,4% dan Lufthansa mengalami kenaikan 2,3%.
Wizz Air, yang paling terpapar di antara maskapai Eropa terhadap Israel menurut laporan Raymond James, naik 1% setelah turun lebih dari 6% pada hari Senin. Indeks Maskapai Udara Dunia Bloomberg naik 0,8% setelah mengalami penurunan 2,6% pada hari Senin.
Bandara Internasional Ben Gurion di Tel Aviv biasanya menangani sekitar 300 penerbangan keberangkatan per hari, tetapi lebih dari sepertiga keberangkatan yang dijadwalkan dibatalkan, menurut Flightradar24.
Destinasi paling populernya adalah Istanbul, Larnaka di Siprus, dan Antalya di Turki, dengan Dubai dan ibu kota Eropa seperti Roma dan Paris juga masuk dalam sepuluh besar.
(bbn)