Lebih lanjut, Zuhair menyayangkan adanya WNI yang tewas dalam upaya misi kemanusiaan yang tengah dilakukannya.
Pada kesempatan yang sama, anggota Komisi I DPR RI Fadli Zon mengatakan kabar tewasnya WNI tersebut harus dicek dan dipastikan ulang oleh Pemerintah Indonesia.
"Saya ingin menyambung tadi yang disampaikan oleh Pak Duta Besar bahwa di Gaza juga yang terkena dampak adalah RS Indonesia. Jadi, rumah sakit yang dibangun oleh masyarakat Indonesia di sana juga terkena dampak dari bom Israel. Dan ada satu warga [WNI yang tewas]. Beritanya ini perlu dicek, pekerja untuk yang berada di rumah sakit itu juga dikabarkan wafat atau meninggal dunia," tuturnya.
Sebelumnya, media lokal melaporkan RS Indonesia di utara Jalur Gaza terkena serangan Israel. Menurut laporan Roya News, seorang karyawan dinyatakan meninggal dunia.
Laporan tersebut diumumkan oleh Kementerian Kesehatan Jalur Gaza, seperti yang dikutip dari Roya News, Sabtu (7/10/2023).
Kementrian Kesehatan Palestina dengan tegas mengutuk serangan oleh pasukan militer terhadap rumah sakit. Serangan tersebut tak hanya merebut nyawa seorang pekerja rumah sakit tetapi juga melukai sejumlah karyawan.
Saat berita tersebut diturunkan akhir pekan lalu, belum diketahui identitas korban meninggal akibat serangan tersebut.
Israel menyatakan siaga perang pada Sabtu. Setelah militan Hamas menembakkan sekitar 2.200 roket dari Jalur Gaza dan menyusup ke bagian selatan negara tersebut. Akibat dari serangan tersebut, warga sipil dilaporkan meninggal dunia dan luka-luka.
Hamas, yang memerintah Gaza dan diklasifikasikan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat (AS), mengatakan ini adalah awal dari operasi besar. Pemerintah Israel mengirim pesawat tempur untuk melakukan serangan balasan di dalam Jalur Gaza.
-- Dengan asistensi Pramesti Regita Cindy
(wdh)