Hect mengatakan, mobilisasi besar-besaran dan cepat ini berarti militer kehabisan peralatan, sehingga beberaa pasukan menggunakan perlengkapan lama. Dia memperingatkan bahwa bisa ada kesalahan dalam menargetkan sasaran di Gaza.
"Bayangkan betapa sulitnya kami dalam hal amunisi dan serangan udara," katanya.
AS telah mengatakan bahwa mereka akan mengirim bantuan militer ke Israel untuk meringankan sebagian tekanan tersebut.
Hecht tidak mengungkapkan berapa banyak sandera yang ditahan di Gaza, tetapi mengatakan jumlahnya puluhan. Militer telah mendirikan pusat krisis yang dipimpin oleh dua jenderal yang khusus menangani sandera dan masalah-masalah sipil lainnya.
Menurut Hect, penyusupan oleh sejumlah kecil orang ke Israel utara dari Lebanon pada hari Senin dilakukan oleh pejuang Jihad Islam Palestina, bukan Hizbullah. Daerah tersebut menjadi tenang sejak saat itu dan tidak ada tembakan mortir menuju Israel dalam beberapa waktu.
Salah satu kekhawatiran besar bagi Israel adalah jika Hizbullah bergabung dalam pertempuran untuk mendukung upaya Hamas. Seperti Hamas, Hizbullah mendapatkan pendanaan dan pelatihan dari Iran dan diyakini memiliki ribuan roket.
(bbn)